Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Oleh-oleh dari Penang

2 April 2017   19:19 Diperbarui: 23 April 2017   21:00 3656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nuansa kemelayu-an mulai terasa ketika saya duduk di dalam pesawat yang siap lepas landas mengantarkan saya dari Kuala Lumpur ke Pulau Pinang atau Penang. Dari info yang saya dapatkan baik melalui media maupun lewat teman yang pernah berkunjung ke Malaysia akan banyak kita temui kosa kata atau istilah yang terasa unik dan lucu di mata dan telinga kita orang Indonesia.

Kalau mendengar kata Indon untuk menyebut kata ganti orang Indonesia rasanya tidak usahlah tersinggung karena itu sudah menjadi kata keseharian yang diucapkan baik oleh orang Malaysia maupun sebagian orang Indonesia yang tinggal di Malaysia.

Disamping kursi tempat saya duduk ada tertulis “pintu kecemasan” itu bukan berarti ketika diudara tiba-tiba saja anda dilanda kecemasan anda boleh buka itu pintu lantas melompat keluar. Pintu kecemasan disitu adalah sebagai terjemahan dari kata dalam bahasa Inggris Emergency exit yang kita pahami sebagai “pintu darurat” .

pintu darurat
pintu darurat
Ketika saya jalan-jalan seputar Komtar, George Town saya sempat naik bus gratisan yang rutenya keliling seputar kota tua George Town; bus tersebut tidak bisa distop disembarang tempat. Bus gratisan tersebut baru mau ambil penumpang di selter atau halte yang sudah ditentukan yang ditandai adanya plang atau banner yang bertuliskan “Bas Percuma/Free Suttle” seperti yang sempat saya jepret.

Sebenarnya bukan cuma bus percuma atau gratisan; bus berbayarpun tidak akan berhenti ambil penumpang disembarang tempat. Tidak seperti Kopaja atau Metromini di Jakarta Bus hanya berhenti dan ambil penumpang di halte-halte yang tersedia.

2-bas-percuma-58e0eabbb29273a7187546bb.jpg
2-bas-percuma-58e0eabbb29273a7187546bb.jpg
Masuk Masjid dimanapun tentu saja kita akan tanggalkan sepatu atau sandal kita; tapi tidak ada salahnya kalau kita temui papan peringatan untuk menanggalkan sepatu atau sandal di depan pintu atau tangga masuk Masjid. Itu saya temui ketika akan melaksanakan Sholat di satu Masjid di Kawasan Gurney atau kalau tidak salah disebut juga kawasan Pulau Tikus.

Dan kalau masuk Mall lantas tiba waktu Shalat jangan cari Musholla sebab yang kita temui adalah “Surau”. Dan sebelum Sholat mungkin mau anda pipis jangan cari WC ya, yang ada adalah “Tandas”

mang kani
mang kani
mang kani
mang kani
mang kani
mang kani
Kalau anda keliling kota dengan mobil sendiri missal mobil rental; jangan coba-coba parkir disembarang tempat  kalau ban mobil anda tidak mau di”kapit”

Ketika jalan-jalan di kawasan Komtar istri saya sempat masuk ke toko Pak Ali yang menjual camilan untuk oleh-oleh antara lain berupa kerupuk dan manisan ada juga dijual supenir kha Penang. Untuk umat Muslim anda tidak salah masuk anda datang di tempat yang pas dan tidak perlu was-was sebab semua yang dijual disini dijamin halal “ Halal Itu Keutamaan Kami” Begitu yang tertulis di plang yang dipasang ditiap sudut toko Pak Ali.

Tidak ada niatan mentertawakan apalagi mengolok-olok, ini adalah kekayaan budaya bangsa serumpun yang sempat saya temui.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun