Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ahok Kejepit?

13 April 2016   11:47 Diperbarui: 13 April 2016   12:04 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kejepit. Dok.pri"][/caption]Jarang-jarang beli Koran paling-paling kalau hari minggu beli Koran Kompas minggu itupun bukan mau baca apa beritanya tapi lebih sering cuma  isi TTS-nya sambil googlingan. Sebab untuk urusan informasi ataupun berita siapapun sekarang sudah begitu mudah mendapatkannya tinggal hidupkan televisi atau langsung buka internet, dunia terbuka..

Pagi tadi Rabu (13/04/2016) saya lewat satu lorong di belakang Binus saya lihat ada lapak penjual Koran; saya tertarik dengan judul salah satu Koran yang ditulis dengan huruf kapital cukup besar “Kejepit, Ahok Menghina BPK” .Waduh ono opo iki. Seperti kita tahu Gubernur DKI, Basuki Tjahaya Purnama akrab dipanggil Ahok kemarin diundang KPK sampai setengah harian Ahok di kantor KPK.

Kejepit atau terjepit adalah situasi yang pastinya tidak nyaman bahkan bisa menyakitkan. Contoh sederhana aja jari kaki atau jari tangan terjepit; siapa orang pernah mengalami pastinya bisa memahami sakitnya terjepit jari-jari tersebut, saya pernah mengalaminya.

Masih urusan kejepit atau terjepit ini saya ada sedikit cerita. Saya amat jijik dengan yang namanya tikus, saya bisa amat susah kalau sampai ada tikus nyelonong masuk rumah. Betul saya bisa susah makan susah tidur. Ini situasi yang membuat saya terjepit antara meninggalkan rumah atau memburu tikus tersebut.

Tentu saja akhirnya saya pilih memburu tikus tersebut, mosok saya biiarkan tikus tersebut merebut rumah saya. Saat tikus tersebut gentayangan di lantai dapur cepat saya ambil sapu lidi saya geprak lolos beliau lari ke kolong kulkas; buru terus geprak-geprak lagi kabur ke kolong kompor; buru terus lari ke tempat botol gas; saya pepet botol gas ke dinding akhirnya tikus tersebut terjepit. Segera saya mainkan lagi sapu lidi akhirnya tikus tersebut terkapar.

Menghadapi situasi terjepit permasalahan banyak orang kehilangan nalar dan sabar akhirnya tersasar. Padahal kalau mau sedikit bersabar kemudian berdoalah dan serahkan semua kepada yang maha mendengar, insya Allah akan ada jalan keluar.

Akan halnya Ahok yang dibilang kejepit atau terjepit; apa, bagaimana dan seperti apa situasinya silahkan saja beli korannya dan baca sendiri saya sendiri belum baca kok..hehe….

Salam kejepit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun