Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Cara Mati Sengsara Minum Oplosan

30 Desember 2015   06:13 Diperbarui: 30 Desember 2015   08:12 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Besok acara pergantian tahun saatnya pesta minuman keras, saatnya minum-minum miras oplosan tidak peduli badan kejang-kejang akhirnya nyawapun melayang. Dan besoknya lagi kita lihat di koran-koran, diberitakan di TV dan Radio sekian nyawa melayang sia-sia lantaran minum oplosan.

Bukan lagi hal baru tapi sudah sering diberitakan orang yang tewas minum minuman keras oplosan; minggu kemarin lima orang warga Kampung Lio, Pancoran Mas, Depok dikhabarkan tewas akibat minum minuman beralkohol oplosan. Dua hari sebelumnya Enam orang warga Desa Cisempur, Jatinangor, Kecamatan Sumedang juga mengalami hal yang sama. Tewas minum miras oplosan.

Sebelum meninggal pelaku minum minuman keras (miras) begitu sengsaranya mereka mengalami kejang-kejang, kepala pusing dan kebutaan. Seperti yang dialami Saimin alias Katel, pelaku minum miras oplosan yang tewas di Depok Selasa kemarin (22/12). Gejala serupa juga dialami teman-teman Saimin yang juga akhirnya tewas. Bisa dipastikan gejala yang sama juga dialami enam orang warga Desa Cisempur, Jatinangor, Kecamatan Sumedang kemarin.

Tewas akibat minum minumam beralkohol oplosan sudah pula kematiannya begitu menyengsarakan tetapi selalu saja berulang; sudah bukan sedikit nyawa melayang akibat minum minuman keras oplosan tersebut tapi tidak membuat jera para penenggak miras.

Yang mengherankan mereka yang jadi korban bukan cuma ABG labil atau juga anak-anak muda yang mau sekedar gagagh-gahan tapi tercatat bukan sedikit yang sudah berumur jadi korban miras oplosan.

Sebab sudah kecanduan; kecanduan apapun termasuk minum minuman keras sangat sulit seseorang untuk menghentikannya selalu mau lagi dan mau lagi apalagi kalau sudah kumpul teman yang punya kebiasaan sama dan sama kecanduannya. Sangat sulit seseorang menghindar dari yang namanya minum miras tersebut. Alih-alih berhenti malah terus saja menambah dosis minumnya.

Lantaran kecanduan tentu saja akibat senyatanya adalah rongrongan terhadap kocek. Karena kebanyakan seperti yang diberitakan para korban minum oplosan tersebut adalah dari masyarakat ekonomi pas-pasan. Untuk mengurangi rongrongan yang memberatkan koceknya tersebut sementara nafsu kecanduannya tetap terpenuhi mereka mendapatkannya dari miras oplosan yang tentu saja harganya dianggap lebih murah. Akibatnya ya seperti itulah. Terus saja berulang tewas akibat minum miras oplosan. Kondisi yang sangat memprihatinkan.

Dampak buruk dari minum minuman keras apalagi yang oplosan selain ancaman kesehatan bahkan sampai kematian adalah juga gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Orang mabuk akibat miras cenderung lepas kontrol dan yang sering kita tahu banyak pelaku kriminil yang diakibatkan pengaruh miras.

Menjelang pergantian tahun ini tiba-tiba saja polisi disibukan dengan ditemukannya terompet tahun baru berbahan sampul Al-Quran; itu memang konyol tapi hal ini jangan sampai membuat polisi kecolongan dengan pengawasan terhadap peredaran minuman keras utamanya minuman keras oplosan; bukan mustahil para pembuat miras oplosan sudah dan akan berusaha me-nyetok banyak-banyak miras oplosan-nya untuk malam tahun baru besok.

Eits!, masyarakat juga hendaknya punya kepedulian jangan cuma berpangku tangan, jangan terlalu mengandalkan aparat setidaknya masyarakat mau menginformasikan kepada aparat apabila ada mengendus bau-bau tumpukan oplosan. Kan amat tidak elok pabila esok diawal tahun kita dapatkan khabar banyak yang sekarat bahkan sampai wafat lantaran tahunbaruan dengan oplosan.
.

Ok dah, met tahun baru 2016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun