Itu sekilas tentang Haddy yang kini sedang sibuk menyambut tamu-tamunya.
Karena tetamunya sudah komplit lebih cepat dari biasanya Sang empunya hajat sudah mempersilahkan tetamunya untuk menyantap hidangan. Hidangan yang berupa nasi dengan potongan-potongan besar daging kambing dinampan besar diletakan dimeja bundar. Kami menyantap hidangan mengelilinginya duduk dikursi, tidak lesehan seperti biasanya.
Pesta perkawinan ini memang terasa istimewa, selain pengantinnya yang masih belia. Gedung perkawinan tempat pesta ini digelar ada nuansa yang berbeda dengan gedung lainnya yang pernah saya datangi. Gedung perkawinan ini nampak mencoba memadukan dua konsep budaya yang berbeda. Perpaduan Barat dan budaya tradisionil Arab. Biasanya para tetamu duduk lesehan, kali ini tidak. Para tetamu yang sedang menunggu acara puncak duduk-duduk dikursi. Sementara kurma, qahwa dan sai yang disodorkan tetap bergaya Arab. Hal lain dari biasanya ada kehadiran orang-orang dengan setelan jas lengkap, ditengah para tetamu yang kebanyakan mengenakan "Tob" baju khas lelaki Arab. Sungguh perpaduan yang unik.
Hampir jam satu lewat tengah malam ketika kami meninggalkan kemeriahan pesta; saya mendengar tetabuhan rebana dari arah ruangan pengantin perempuan. Bagaimana kemeriahan pestanya perempuan?. Hanya mereka yang tau.
[caption id="attachment_163171" align="aligncenter" width="448" caption="suasana diluar gedung (ahmad saukani)"]
.
mekkah, february 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H