Pantas kalau saya katakan inilah bonus lebaran tahun ini yang kami terima. Kami mensyukurinya. Siapa kiranya orang yang tidak senang dapat bonus. Gas lebih cepat habis dari biasanya. Itu bonus yang saya maksud...heheh.... Ketupat lebaran itu musababnya. Hampir lima puluh buah ketupat, sekitar enam jam kami merebusnya. Ditambah sayur, semur dan sambel goreng. Yang dikerjakan hampir berbarengan, semua menghirup gas yang tidak sedikit.
Barusan keluar rumah putar-putar sekitar kediaman kami, dengan niat beli gas. Jalan-jalan di Mekkah masih tetap ramai, tapi banyak toko yang tutup. Tiga stasiun gas yang saya datangi dua diantaranya masih tutup.
Ketika baru keluar rumah tadi saya bersaksi. Subhanallah! Bulan Sabit dikelamnya langit, tampak indah. Sayang saya tidak bawa kamera bahka HP jadul kesayanganpun tinggal di rumah. Dengan mata telanjang sepantasnya bulan sabit indah yang saya saksikan itu sudah menunjukan tanggal 3 syawal.
Saya bersyukur andaikan saja kami berlebaran hari ini, bisa jadi kemarin kami mempuasakan 1 syawal. Yang merupakan hari terlarang untuk berpuasa. Satu syawal merupakan hari raya eidul fitri. Kaum muslimin mestinya merayakan dan bergembira pada hari itu.
Puasa syawal sangat dianjurkan, kacauali satu syawal itu tadi yang merupakan hari lebaran. Puasa ramadhan ditambah puasa syawal selama enam hari sama nilainya dengan berpuasa satu tahun. (HR. Imam Muslim dan Abu Dawud)
Puasa syawal tidak mesti berurutan enam hari. Boleh mencicilnya, ditengah atau diakhir bulan selama masih terhitung bulan syawal namun nilainya sama dengan yang melaksanakannya langsung setelah Hari Raya.
Puasa sunnah syawal akan menjadi penyempurna puasa ramadhan. Bisa jadi ketika puasa ramadhan ada hal yang membuat puasa kita tidak sempurna.
Eid Mubarak! Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.
Selamat hari raya idul fitri 1432 H. mohon maaf lahir bathin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H