Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Perkawinan Qatoif Sang Serabi Arab dengan Gula Jawa

5 September 2010   13:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:26 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_250261" align="alignleft" width="150" caption="qatoif sang serabi arab (a.saukani)"][/caption] Perkawinan adalah sesuatu yang sakral kata banyak orang, menuntut banyak aturan dan persaratan dan bisa melibatkan banyak orang, keluarga dan handai tolan, setidaknya harus ada Penghulu dan saksi-saksi, tapi perkawinan yang satu ini sungguh berbeda, hanya sekedar pemenuhan hasrat birahi lidah saja, tak ada penghulu tidak perlu saksi-saksi. Adalah Qatoif jajanan yang banyak diminati dan digemari orang Arab khususnya di Makkah sebagai salah satu makanan tajil, teman berbuka puasa, jajanan yang pada bulan Rmadhan ini mudah didapat banyak dijual orang. Serupa tapi tak sama istilah itu pas untuk jajanan Arab yang satu ini, karena bentuk dan tampilannya yang sama persis seperti kue serabi yang kita kenal di tanah air, cuma rasanya tidak sama, barangkali karena bahan dasarnya yang berbeda, Qatoif alias serabi Arab dibuat dari bahan dasar terigu, sedang serabi yang kita kenal berbahan dasar tepung beras, tapi pembuatan dan pengolahannya kelihatannya hampir sama. Real Arab, Real minyak, memang terasa lebih manis, begitu juga jajanan mereka umumnya bernuansa manis, itu sebabnya Baklava yang pernah diceritakan Mamak Ketol jajanan yang bermuasal dari Turky, kue yang berlumur madu ini amat digemari di Arab, kemudian ingat saja Kurma semua tahu bagai mana manisnya,........untuk jajanan dan kue-kue, manis memang tradisi Arab. Serabi Arab atau yang biasa mereka sebut Qatoif tersebut dimakan dengan mencocol madu bisa ditebak bagaimana manisnya, bagi kita orang Indonesia memang agak kurang srek gitu di lidah, kemudian bagaimana bisa menikmati Qatoif agar bisa pas di lidah kita, tentu harus disiasati. Gula jawa atau gula merah demikian juga santan yang bubuk ataupun yang cair dalam kaleng, dengan mudah di dapat di Makkah, di toko-toko yang menjual makanan Indonesia. Setelah tersedia gula jawa dan santan, maka terjadilah perkawinan unik antara Qatoif sang serabi Arab dengan gula Jawa, makan serabi Arab tersebut tidak lagi kita cocol dengan madu tapi kita cocol dengan kinca yaitu gula merah yang di cairkan agak kental yang dipadu dengan santan kelapa dan dikasi sedikit aroma vanilla. baru pas dilidah kita seperti serabi benaran, perkawinan antara Qatoif sang serabi Arab dengan gula jawa tersebut, cukuplah kiranya sebagai obat rindu tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun