Mohon tunggu...
Mang Atan
Mang Atan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kuli di sebuah sekolah swasta, mo belajar nulis dan coba sharing pengalaman hidup

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Beraktivitas Tanpa Tidur Lebih dari 24 Jam, Sebuah Hikmah

17 Desember 2013   23:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:48 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ketika membaca berita meninggalnya Mita Diran seorang pekerja yang meninggal setelah 30 jam bekerja lembur, saya jadi teringat pengalaman pribadi semasa kuliah dan awal bekerja setelah lulus kuliah.

Sudah 2 kali saya mengalami atau menjalani sebuah rangkaian kegiatan yang menyebabkan saya tidak tidur lebih dari 1 malam. Pengalaman pertama adalah ketika pernikahan kakak pertama. Pada saat itu kami sekeluarga menyiapkan acara pernikahan di sebuah Gedung resepsi tanpa menggunakan Wedding Organiser. H-1 saya dengan 2 orang kakak lainnya tidak tidur karena harus mempersiapkan dekorasi dan layout pernikahan. Pada hari H, acara berlangsung sampai sore dan malamnya kami membereskan kembali sehingga selesai larut malam dan baru bisa tidur agak larut malam. Jika dijumlah berapa jam kami tidak tertidur sejak H-1 adalah 24  jam, sehingga ketika masuk H+1 setelah hari pernikahan kami tertidur lebih dari 16  jam. Ketika bangun badan terasa segar dan semua kelelahan terbayar sudah, tambahan catatan pada saat itu kami tidak menggunakan makanan atau minuman suplemen  apapun kecuali minum kopi dalam jumlah gelas yang tidak banyak.

Pengalaman kedua adalah ketika menjadi panitia penerimaan dan orientasi mahasiswa baru di kampus. Pada masa itu saya dan teman diperbantukan untuk menjadi panitia pendaftaran ulang mahasiswa baru dan juga panitia orientasi mahasiswa baru tingkat universitas. Dengan persiapan yang cukup singkat dan beban tugas sebagai koordinator logistik menjadikan saya dan teman-teman satu tim panitia tidak sempat tidur lagi mulai dari H-1 sampai 2 hari pelaksanaan praktis hampir tidak tidur sama sekali kantuk yang selalu menyerang selalu dilawan karena harus fokus pada pekerjaan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Pada hari terakhir kegiatan orientasi selesai menjelang sore, kami langsung ke istrirahat di gudang penyimpanan logistik di kampus dan tanpa disadari langsung tertidur. Kami tidak menyadari bahwa kami tertidur hampir 24 jam karena ketika terbangun kami melihat cahaya sore masih bersinar. Sempat kebingungan pada awalnya ketika kami tidak menyadari dan tidak percaya bahwa hari telah berganti. Kami semau sadar setelah membaca koran hari itu yang ternyata adalah H+1 setelah kegiatan orientasi telah selesai. Pada saat itu, sekali lagi kami tidak meminum atau memakan suplemen, yang kami konsumsi saat itu kopi dengan dosis tidak berlebihan dan telur setengah matang 2 butir yang diberi garam serta merica secukupnya.Dari dua pengalaman tersebut saya sangat bersyukur masih diberikan kesehatan oleh ALLAH SWT.

Pengalaman berikutnya adalah ketika mendapat kontrak kerja mengembangkan software untuk sebuah perusahaan. Didorong oleh kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang belum lama dibina dengan telah hadirnya 2 orang balita yang cantik-cantik, saya sangat bersemangat untuk mengerjakan proyek tersebut. Dua malam tanpa tidur saya lewati untuk menyelesaikan target pekerjaan agar bisa didemokan pada tanggal yang telah ditentukan. Hari ketiga, gejala kelelahan dan fokus pikiran mulai terganggu tetapi hal tersebut coba dilawan terus dan akhirnya menyerah juga karena merasa sangat tersiksa oleh kondisi tubuh yang sangat kelelahan. Dengan berobat ke dokter saya berharap bisa memulihkan kelelahan dan kesakitan yang dirasakan. Pada hari yang telah ditentukan untuk demo pekerjaan, saya berangkat ke kota dimana saya harus menunjukan hasil kerja saya. Ketika berangkat, sebetulnya baru H+2 setelah berobat ke dokter, tetapi karena jadwal tidak bisa dirubah maka saya tetap berangkat. Pada saat berangkat saya ditemani istri yang agak khawatir dengan kondisi fisik saya. Tiba di kota tujuan malam hari, saya dan istri menginap di rumah rekan kerja yang menjadi penghubung pekerjaan ini. Disinilah awal mula saya mengalami pengalaman yang tidak saya bisa lupakan sampai saat ini. Malam tersebut saya mengalami demam tinggi dan amnesia sehingga pada akhirnya saya dibawah ke rumah sakit terdekat. Tiba di rumah sakit tersebut saya hanya diperiksa sebentar dan dirujuk ke rumah sakit besar pemerintah yanga ada di ibu kota propinsi. Setiba disana, selama sehari penuh, saya diperiksa secara intensif dan diobservasi. Akhirnya dokter menyatakan bahwa saya mengalami hepatitis A dengan beberapa penyebab dan bebrapa pemicunya adalah kesalahan pemberian obat yang telah saya dapatkan sebelumnya serta kelelahan akibat bekerja. Alhamdulillah setelah 2 minggu dirawat inap di rumah sakit + 2 bulan istrirahat penuh di rumah saya bisa kembali sehat dan beraktifitas lagi walaupun perlahan-lahan.

Hikmah yang saya dapatkan dari pengalaman terakhir banyak sekali:


  1. Tubuh mempunyai toleransi terhadap kelelahan, pada saatnya istirahat janganlah melawan kebutuhan tubuh untuk istirahat
  2. Penyakit dalam yang sering dialami oleh seorang programmer yang selalu berhadapan dengan komputer lebih dari 6 jam telah saya alami dan menjadikan saya lebih berhati-hati. Lepaskan pandangan mata dari layar komputer setiap 2 jam.
  3. Pahami penyakit yang dialami dan juga obat yang diberikan oleh dokter dan minta penjelasan sejelas-jelasnya mengenai efek samping dari obat yang diberikan. Saya mengalami amnesia dan hepatitis diduga salah satu pemicunya adalah salah pemberian obat dan ketidaktahuan saya atas khasiat dan efek samping obat tersebut.
  4. Potensi penyakit yang dapat diderita jika bekerja tanpa istrirahat cukup, dapat  membahayakan jiwa apalagi dengan tambahan minuman berenergi yang mengandung efek samping yang tidak diketahui. Saya pernah beberapa kali mencoba minuman berenergi untuk meningkatkan stamina, efek positif yang didapatkan hanya sesaat dibandingkan efek negatif setelahnya yaitu rasa lemas dan letih yang luar biasa.


Sampai hari saya merasa bersyukur dan Alhamdulillah diberikan kesempatan untuk selalu memenuhi kewajiban sebagai seorang suami dan bapak bagi keluarga saya. Saya juga turut bersimpati dan ikut berduka cita atas meninggalnya Mita Diran. Semoga menjadi pelajaran dan hikmah bagi yang lain.

Selamat Malam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun