Mohon tunggu...
Mang Atan
Mang Atan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Kuli di sebuah sekolah swasta, mo belajar nulis dan coba sharing pengalaman hidup

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Sisi Lain Penutupan Terminal Lebakbulus

6 Januari 2014   23:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:05 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Berita terkait penutupan terminal Lebakbulus banyak menghiasi media dalam minggu ini, salah satunya adalah berita ini. Sebagai salah satu komuter ke daerah Lebakbulus saya ingin menyampaikan opini tentang sisi lain penutupan Terminal Lebakbulus dari sudut pandang seorang penumpang.

Pada dasarnya alasan penutupan terminal Lebakbulus dapat dipahami dan perlu didukung, tetapi dari banyak pihak yang merasa keberatan bukanlah masalah penutupannya tetapi dampaknya yang kurang diantisipasi. Memindahkan fungsi terminal ke terminal lainnya di kota Jakarta jangan dipandang remeh dan mudah. Perlu ada kajian sosial-ekonomi dari dampak penutupan tersebut.  Berita yang saya referensikan diatas adalah salah dampak yang rasanya belum dipikirkan oleh Pemerintah DKI Jakarta. Saya sangat setuju dengan artikel berita tersebut bahwa terminal Lebakbulus adalah satu-satunya terminal yang lebih ramah pada penumpang daripada terminal lainnya. Silakan rasakan sendiri perbedaaanya jika anda pernah atau harus naik bus ke luar kota dari terminal lainnya misalnya Kampung Rambutan atau Pulogadung. Sebagai contoh, penumpang menuju Bandung dan sekitarnya banyak yang suka naik dari putaran Pasar Rebo daripada masuk terminal. Belum ditambah pelayanan dari awak bus di kampung rambutan yang sering tidak ramah dan merugikan penumpang.

Walaupun dari berita terakhir Pak Jokowi menudan penutupan, mudah-mudahan setelah langkah tersebut ada solusi untuk dampak yang dirasakan oleh penumpang, para pedagang, awak dan pengurus perusahaan Otobus dan orang lain yang menggantungkan nafkahnya di terminal Lebakbulus. Saya yakin kajian penutupan Terminal Lebakbulus dan pemindahannya telah direncanakan jauh-jauh hari, tetapi yang nyata hanyalah pemindahan secara fisik fungsi terminalnya saja. Berkaca pada proses pemindahan warga di kawasan Pluit dan kawasan lainnya ke Rusunawa, rasanya pemindahan fungsi terminal bus Lebakbulus juga harus disertai solusi memindahkan semua pihak yang berkepentingan dengan terminal tersebut.

Antisipasi dari perusahaan Otobus dalam mengakomodasi kebutuhan penumpang pastinya sudah dibuat, hanya diperlukan sosialisasi lebih baik lagi agar penumpang tidak kebingungan. Sebagai contoh, bus yang datang dari Bandung, Garut dan Tasikmalaya tetap melewati Lebakbulus dan penumpang bisa turun dan naik didaerah sekitarnya. Didorong kekhawatiran akan dampak ekonomi dan operasional perusahaan Otobus, bukan tidak mungkin akan bertambah lagi terminal bayangan sekitar Lebakbulus yang dapat mengakibatkan permasalahan baru. Terminal bayangan tersebut bisa saja menjadi harapan penumpang, perusahan otobus dan pedagang serta pihak lainnya agar dapat beraktifitas seperti halnya yang dilakukan di terminal Lebakbulus.

Akhir kata, semoga solusi dari dampak penutupan Terminal Lebakbulus adalah solusi yang menguntungkan semua pihak dan tidak menimbulkan permasalahan baru di Jakarta. Dan semoga juga penutupan Terminal ini tidak memindahkan permsalahan ke tempat lain dan menjadi tidak terkendali.

Selamat Bekerja dan Sukses terus untuk Pemerintah DKI Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun