Semangat Wirausaha : Menggapai Peluang, Menghadapi Tantangan di Era Digital

Memulai sebuah bisnis tidaklah sederhana, tetapi juga tidak terlalu sulit. Menjadi pengusaha pada dasarnya adalah menggunakan kemampuan untuk memanfaatkan peluang dengan cara yang mandiri. Kewirausahaan merupakan sebuah bentuk pekerjaan yang memerlukan modal serta perencanaan yang inovatif. Inovasi merupakan faktor utama dalam meraih peluang dan tetap bertahan dalam menghadapi kompetisi.. 

Tinggi nya persaingan pasar membuat seorang wirausahawan harus memiliki jiwa yang kreatif dan inovatif. Kemampuan untuk menciptakan hal baru dengan menggabungkan elemen tradisional dan modern, serta menciptakan kemasan yang lebih menarik untuk produk tersebut. Seperti yang diungkapkan Candra Vionela Merdiana, S.E., M.Sc., dosen Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan dalam sebuah webinar kewirausahaan yang diadakan oleh BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan. “Terdapat beberapa poin yang perlu dipahami sebelum berwirausaha, salah satunya jiwa kreatif dan inovasi di era digital,” ungkapnya. 

Tahukah Anda bahwa jumlah wirausaha mapan per Februari terdapat sekitar 5,01 juta, sementar jumlah wirausaha pemula Indonesia justru berkurang. Per Februari 2024, terdapat sebanyak 51,55 juta wirausaha pemula di Indonesia. Data ini dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia. 

Di era digital yang terus mengalami perkembangan yang cepat, mengembangkan jiwa kewirausahaan menjadi langkah krusial untuk memaksimalkan potensi ekonomi. Era digital menyediakan berbagai kesempatan yang sebelumnya sulit dijangkau, seperti akses yang lebih gampang ke pasar internasional, kemudahan dalam melakukan transaksi, dan penerapan teknologi untuk meningkatkan efisiensi. Namun, di balik semua kesempatan tersebut, terdapat rintangan yang perlu dihadapi oleh para calon pengusaha.

Peluang besar yang timbul di era digital ialah akses yang lebih mudah dan terjangkau ke berbagai platform serta pasar. Sebagai contoh, e-commerce memberi kesempatan kepada siapa pun untuk menjual produk atau layanan tanpa perlu memiliki toko fisik. Melalui media sosial, seorang wirausaha dapat membangun merek dan meningkatkan jangkauan pasarnya dengan cara yang efisien dan biaya rendah. Di samping itu, inovasi seperti cloud computing, big data, dan kecerdasan buatan atau AI juga memudahkan pengelolaan bisnis dan pemahaman tentang perilaku konsumen, sehingga mendukung pembuatan keputusan yang lebih akurat.

Namun, tantangan utama yang dihadapi para pengusaha di era digital adalah meningkatnya persaingan. Siapa pun dapat dengan mudah mendirikan bisnis online, yang berarti ada banyak pemain di pasar. Agar terlihat menonjol, seorang pengusaha harus mampu berinovasi, menawarkan produk atau layanan yang unik, dan memiliki strategi pemasaran yang cerdas. Karena banyak transaksi yang dilakukan secara online, risiko yang terkait dengan keamanan dan privasi data juga meningkat.

Selain itu, ketidakjelasan dalam teknologi dan perubahan yang cepat dalam tren digital dapat menyulitkan pengusaha untuk menyesuaikan diri. Mereka harus senantiasa belajar dan mengikuti kemajuan teknologi agar tetap relevan. Hal ini mengharuskan mereka untuk memiliki keterampilan digital yang kuat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang terus berlangsung.

Secara keseluruhan, menumbuhkan semangat wirausaha di era digital memiliki banyak peluang, namun juga memerlukan kesiapan untuk menghadapi tantangan. Dukungan dari pemerintah, edukasi yang terus menerus, dan pemanfaatan teknologi yang bijak akan menjadi kunci dalam mewujudkan potensi besar yang ada di depan mata. Wirausaha di era digital bukan hanya soal memanfaatkan teknologi, tetapi juga tentang kreativitas, inovasi, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat.

Penulis adalah mahasiswa semester 7 Prodi Matematika Universitas Pamulang, yang tertarik pada semangat wirausaha di era digital ini. Artikel ini juga disusun sebagai bagian dari tugas mata kuliah Kewirausahaan di bawah bimbingan Ibu Alfi Maulani, S.Si., M.Si.