Mohon tunggu...
Badra Mandra Wata
Badra Mandra Wata Mohon Tunggu... -

Mata Boleh Buta ..Tapi Hati Tetap Menyala

Selanjutnya

Tutup

Politik

Salah Strategi Daging Sapi

19 Juni 2016   09:22 Diperbarui: 19 Juni 2016   09:30 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tabel diatas adalah harga daging sapi nasional yang dipantau oleh Kementrian Perdagangan yang pergerakannya sampai hari ini adalah secara nasional masih rata-rata diatas Rp 115.000 per kg. Hal ini jauh sekali dari keinginan atau janji pemerintah untuk menjungkirbalikkan harga saat Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini tidak seperti tahun-tahun yang lampau. Ini memberi angin surga bagi rakyat Indonesia atas janji dari pemerintahan ini yang dari awal sangat pro rakyat dan bekerja dengan tulus untuk rakyat.

Namun agaknya rakyat harus bersabar lagi sejalan makna Shaum Ramadhan yang mengajarkan kita untuk bersabar. Dua tahun sdh pemerintah berusaha namun masih gagal.. masih ada 3 tahun kedepan untuk merealisasikan janjinya. Tentu rakyat semakin cerdas dan kritis untuk tidak usahlah over confidence untuk percaya atas janji yang disampaikan pemerintah ..bukti saja sudah cukup.. 

Mulai terkuak bahwa kesalahan perencanaan dan rantai distribusi yang panjang adalah kunci masalah gonjang ganjingnya harga daging. Menteri Perdagangan menyalahkan kebijakan pemerintah tahun lalu yang menurunkan kuota impor sapi bakalan sehingga terjadi gejolak harga daging sapi karena faktor supply demand. Namun bukankah tekad dan janji pemerintah saat ini adalah untuk menyetop impor dan memuliakan petani dan peternak. Bukan memuliakan para importir atau mafia sapi. Tentu kita sudah letih saat hujat menghujat dan caci maki kita kepada para mafia dan importir sapi dan kita telah memenjarakan oknum partai yang bermain dalam kasus korupsi sapi, tentu kita sangat berharap penataan yang lebih baik dan memberantas praktik mafia daging sapi.

Dan Solusi pemerintah adalah mengimpor daging sapi beku yang diperkirakan akan berharga Rp 70.000 per kg sehingga wajar dengan gagah gegap gempita diiringi hati riang gembira bahwa harga akan dijungkirbalikkan sampai di bawah rp 80.000 per kg. Jadi tidak jelas juga bagaimana program Tol laut dengan subsidi ongkos kapal laut dalam mendatangkan sapi dari nusa tenggara yang dulu dijadikan solusi yang dibilang cerdas dalam mengatasi gejolak harga daging sapi..kok belum dapat dirasakan masyarakat.

Namun jauh panggang dari api, kenyataannya hal ini belum terjadi...gagal maning...gagal maning...menyedihkan memang..tapi itulah kenyataan yang kita hadapi saat ini. dibeberapa daerah seperti karawang dan jawa timur secara tegas belum bisa menerima kehadiran daging sapi beku. Pakde Karwo gubernur Jatim mengungkapkan rakyat jatim lebih menyukai daging segar dan meragukan kehalalan daging sapi beku.. ini merupakan kenyataan pahit dimana sebuah program yang mahal untuk rakyat tidak mendapat sambutan dari rakyat.

Berbagai komentar para menteri bermunculan seperti belum baiknya sosialisasi, belum terbiasanya masyarakat, bahkan ada usulah mengkonsumsi daging ikan saja yang lebih murah.

Disini saya merasa bahwa administrasi pemerintah dijalankan seadanya kalo tidak mau dibilang asal-asalan... telaah aspek yang tidak komprehensif dan kemampuan bekerja yang mumpuni belum dimiliki shg rakyat jadi korban PHP dari pemerintahan ini. 

Memang tidak mudah untuk melaksanakan tugas ini sebagai mana diakui Menko Perekonomian,, tapi yang rakyat tahu hanyalah bahwa mereka datang ke TPS memilih kepala pemerintahan dan kepala pemerintahan menunjuk kabinetnya dengan janji akan swa sembada pangan dalam 3 tahun dengan stop impor dan memuliakan petani dan peternak dan janji terbaru adalah menjungkirbalikkan harga-harga pangan dengan harga daging sapi dibawah rp 80.000 per kg.

Janji adalah hutang dan harga diri kita sebagai manusia terhormat,,, penuhi janji ,,jika tidak bisa sebaiknya diam dan banyaklah berdoa dan bekerja..

Tapi pemerintah tidak usah takut.. rakyat Indonesia sabar-sabar terlebih saat Ramadhan seperti ini... walaupun rencana pencabutan subsidi akan berlanjut baik untuk listrik dibawah 900 watt dan solar..rakyat sudah kebal... silakan resmikan terus proyek-proyek infrastruktur demi kejayaan ibu pertiwi...toh masih ada 3 tahun lagi bahkan kalo perlu tambah 5 tahun lagi sampai cita-cita yang nawa itu tercapai...mudah2an kita diberi panjang umur untuk menikmati momen-momen tercapainya nawacita...amin..

Note :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun