Mohon tunggu...
Badra Mandra Wata
Badra Mandra Wata Mohon Tunggu... -

Mata Boleh Buta ..Tapi Hati Tetap Menyala

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Sembako dan Kemunduran Demokrasi

18 April 2017   17:44 Diperbarui: 18 April 2017   17:52 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sungguh sulit diterima nalar jika melihat kondisi Pilkada DKI Jakarta yang seharusnya bermartabat, namun sengaja dinodai dengan Politik  Sembako. Mengutip Tempo 15 April 2017 yang merilis pernyatan ketua Bawaslu DKI terkait adanya kejadian ini, Mimah Susanti ketua Bawaslu menyatakan   "Sedang ditangani Panitia Pengawas Pemilu Jakarta Timur. Dugaan itu mengarah pada modus politik uang," .

Dan dari berbagai media tersebarlah bentuk-bentuk politisasi menggunakan Sembako sebagai politik uang yang dilakukan secara terbuka, terang-terangan, terorganisir dan terencana. 

Bentuk Politik uang ini sungguh nista, karena menghina martabat manusia yang memiliki kebebasan nurani untuk memilih. Penghinaan atas rakyat kecil yang harusnya dientaskan dari kemiskinan oleh penguasa dan bukan disogok suaranya saat dibutuhkan. Malu rasanya menjadi bangsa yang memilih jalur demokrasi dalam menyalurkan asirasi politik rakyatnya namun ternodai oleh para petualang kuasa. Apalagi Jakarta sebagai barometer Indonesia, bisa berlaku seperti ini... sungguh memalukan sekali..

Hilang sudah dalam ingatan semua rentetan program, cerita gagah keberhasilan dan semua yang ada pada saat kampanye dengan slogan yang bersih, transparan,dan profesional, jika ujung-ujungnya turut melecehkan harkat manusia jakarta melalui politik uang...

Besok adalah hari yang menentukan apakah demokrasi kita kalah dengan politik uang

Kita Saksikan Bersama

Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun