Sejumlah warga Desa Batu Nyapau, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah saat ini sangat mengeluhkan keberadaan sarana air bersih di desa mereka. Pasalnya sejak dibangun pemerintah tahun 2012 lalu, melalui proyek yang menelan dana sebesar Rp 750 juta. Hingga kini bangunan tersebut, banyak yang tidak berfungsi.Akibatnya, banyak warga yang kesulitan memperoleh air bersih dan terpaksa berebut mengambil air di beberapa kran yang berfungsi. Sehinga tak jarang kondisi ini memicu perselisihan antar warga.
“Dari sebanyak 30 titik kran air bersih yang dibangun tersebut banyak yang tidak berfungsi, ini akibat pengelolaannya yang sejak awal tidak benar, dan yang dikerjakan tidak sesuai dengan dananya yang cukup besar ” ucap Kepala Desa Batu Nyapau, Simson Kilat yang didampingi Ketua RT.1, Seki S.Galim saat dibincangi, di kediamannya belum lama ini.
Menurut, Simson Kilat guna mengatasi kesulitan warganya, tahun 2015 pihak berancana mengusulkan kepada pemerintah supaya merehab bangunan sarana air bersih tersebut. “ Dan kami sendiri yang akan mengerjakannya. Kami hanya butuh satu orang tenaga teknisnya saja yang dari luar. Ini untuk memberikan pemasukan kepada warga, dan juga supaya kulitasnya bagus. Contohnya seperti bangunan gedung TK, meskipun menggunakan dana yang nilai nya kecil, hanya 100 juta namun kualitasnya bagus.” Ujar Simson Kilat dan juga Seki S.Galim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H