Mohon tunggu...
Amanda Maharani
Amanda Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

no bio yet

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Internet to Mentally Self Diagnose Is It True?

30 September 2021   21:04 Diperbarui: 30 September 2021   21:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemajuan teknologi informasi pada saat ini sangat lah berkembang pesat, Pada saat kita kesulitan pun kita dapat dengan mudah berselancar diinternet mencari segala kebutuhan informasi yang kita butuhkan, hal ini tak luput dari informasi terkait bidang kesehatan mental.

Kesehatan mental pada masa ini banyak disuarakan dari berbagai pihak, tersaji luas untuk konsumsi publik karena pada hakikatnya semua kegiatan yang dilakukan manusia akan berdampak pada pribadi manusia itu sendiri.

Kesehatan mental sendiri ialah ketika individu merasa sejahtera, baik secara psikologis, emosional, ataupun secara sosial. Orang yang sudah mencapai aktualisasi diri juga umumnya sehat secara mental, Kesehatan mental berpengaruh terhadap bagaimana seseorang berpikir, merasa, bertindak, serta membuat keputusan, juga bagaimana seseorang menangani stres dan berinteraksi dengan orang lain.

Kemajuan teknologi terkait kesehatan juga ditandai dengan kemudahan mencari laman website mengenai kesehatan (Ryan & Wilson, 2008). seperti alodokter.com dan halodoc.com  pasien juga dapat mengakses berbagai informasi yang ada karena banyaknya blog atau laman yang mengulas hal tersebut dan juga prosesnya sangat mudah.

Dapak kemudahan tersebut terkadang dapat menimbulkan asumsi terkait keaadan yang dialami, contohnya, Mendiagnosa diri sendiri atau yang lebih dikenal dengan self-diagnose merupakan proses dimana individu mengamati diri sendiri berdasarkan gejala patologi dan mengidentifikasi penyakit atau gangguan tanpa adanya konsultasi medis (Aaiz Ahmad & Stefanus.S.,2017). Tanpa informasi yang lebih akurat dari dokter, seseorang langsung menyimpulkan yang ia ketahui dengan keadaan sekitar atau dirinya sendiri. Dan informasi yang ditampilkan dalam laman web tersebut seringkali tidak evidence based medicine (EBM).

Dalam kegiatan tersebut apabila dilakukan tanpa batasan dan terlalu banyak dimuat tanpa validasi yang jelas dari dokter, ataupun penguji yang bertanggung jawab maka akan berdampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

Tetapi pada dasarnya banyak pengetahuan yang ditemui dari berbagai laman diinternet ialah untuk pengidentifikasi gejala umum yang ditujukan untuk mewaspadai diri, pengetahuan yang didapat untuk lebih aware terhadap kesehatan itu sendiri, setelah mengetahui gejala yang dialami lebih baik untuk menghubungi seseorang yang lebih ahli dalam bidangnya seperti dokter, psikolog ataupun psikeater sesuai dengan petunjuk yang disarankan.

Apabila kalian merakan hal tersebut ada baiknya datang untuk mengkonsultasikan diri kepada seseorang yang berwenang seperti dokter, psikolog, ataupu psikeater.

Daftar pustaka

Ryan, A., & Wilson, S. (2008). Internet healthcare: do self-diagnosis sites do more harm than good?. Expert opinion on drug safety, 7(3), 227-229.doi:10.1517/14740338.7.3.227

Ahmed, A., & Samuel, S. (2017). Self-diagnosis in psychology students. The International Journal of Indian Psychology, 5(1), 148-164.DIP: 18.01.035/20170402

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun