Mohon tunggu...
Caniago Azhar
Caniago Azhar Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Pend. S1(sarjana ekonomi) diklat: PPD Di LPEM-UI jakarta 1996. Pekerjaan:PNS Organisasi: Mantan ketua Muhammadiyah Kab.nias 2000-2005

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ibadah Haji, Perjuangan untuk Meraih Haji Mabrur

15 Juni 2022   21:20 Diperbarui: 15 Juni 2022   21:35 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Untuk berangkat ibadah haji reguler saat ini butuh menunggu cukup lama sejak mendaftar sampai dapat giliran untuk berangkat butuh waktu 15-30 tahun, masih lebih singkat  dibanding negara tetangga Malaysia dari informasi salah seorang warga Malaysia tahun 2014 harus  menunggu 50 tahun dan kita tinggal menunggu akan bisa demikian.
Ada bila menunggu puluhan tahun ketika ada keinginan mengulang  jangka waktu itu sudah umur mendekati udzur.. kalau dulu ketika Kaum Muslimin/at mengulang naik haji.. Ketika ditanya.. Kenapa diulang biasanya menjawab..PERTAMA RASANYA KURANG MANTAP.. ada keraguan kembali keabsahan Ibadah Haji setelah mendengar Tausih tentang Ibadah Haji..  Baik dari sisi Pertama.. sumber ongkos haji dari sumber haram sampai sumber yang subhat.. Kedua Keraguan pelaksanaan Manasik Haji (tata laksana)  sehingga perlu diulangnya balik..
Ibadah haji dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan tutunan Rosulullah dengan satu tujuan MEMPEROLEH HAJI MARUR.. Namun karena waktu menunggu sudah puluhan tahun maka berat untuk bisa mengulang karena umur sudah mulai udzur
Untuk itu Kalau Menunaikan ibadah haji..  Pertama dan terakhir maka untuk itu banyak kaum muslimin berupaya jauh-hari sebelum berangkat berusaha belajar dari berbagai sumber secara mendalam tentang manasik haji baik tentang bacaan dan juga tempat-tempat dan momennya.. serta makna dan nilai-nilai yang terkandung sehingga bukan sebatas seremonial namun berharap setiap bacaan dan kunjungan dan momen dihayati ..dijiwai.. sehingga memperoleh pengalaman bathin selama pelaksanaan ibadah Haji..
Disinilah Pentingnya masing-masing kaum Muslimin Meningkatkan kualitas ibadah hajinya..
Hanya Persoalan Ketika bergantung seratus persen kepada buku manasik Haji Kementrian agama dan Ketua Rombongan..
Kenapa ini jadi Persoalan.. Pertama Bekal Ilmu manasik sangat minim..  Kedua terpatrinya dalam benak bahwa Ibadah Haji itu BERJAMAAH... artinya ketua rombongan lah kapan dibaca dan dimana dibaca.. Padahal hakikat nya ibadah Haji tidak berjamaah.. Tapi sendiri.. Mulai mandi dan pasang baju ihram.. mikad dan pasang niat.. Lalu membaca talbiyah LABBAIKKALLAHUMMA LABBAIK LABBAIKA LAA SYARIKA LAKA LABBAIK.. INNAL HAMDA WANIKMATA WALMULK LAASYARIKA LAK..
sunnah membaca ini cukup panjang waktu.. dari Mikad sampai tawaf..  (umrah)  ..dari mikad sampai di padang arafah.. namun kenyataan karena bergantung kepada ketua rombongan.. ada batas kemampuan terutama cape sehingga.. beberapa kali saja..
Begitu pula Tawaf juga sendiri.. Sai juga sendiri..  Mabid di mina hari tarwiyah 8 dzulhijjah juga sendiri.. Wukuf juga sendiri.. mabid tengah malam dimuzdalifah sendiri..  Lempar jumrah juga sendiri.. Tawaf ifadah dan tahalul sendiri.. Mabid dimina selama hari tasyrik juga sendiri.. Ini baru bila SETIAP KAUM MUSLIMIN ADA TEKAT PENUH MENINGKATKAN KUALITAS PELAKSANAAN IBADAH HAJJI  DENGAN SATU TUJUAN AGAR MENJADI HAJJI MABRUR...

IRINGAN DO'A BAGI ROMBONGAN HAJI 2022 MENJADI HAJJI MABRUR.. AAMIIN..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun