Jalan Trannsyogi cibubur menjadi sorotan publik belakangan ini karena insiden kecelakaan maut yang memakan banyak korban melibatkan truk Pertamina dan belasan motor serta mobil. Warga sekitar mengatakan bahwa lampu lalu lintas tersebut sudah sangat sering menyebabkan kecelakaan pada lalu lintas, banyak pengemudi yang terkejut hingga menabrak kendaraan lain akibat berada di jalan yang turunan itu.
Sebelum terjadinya kecelakaan maut yang dialami Truk Tangki Pertamina ini sempat ada kecelakaan lalu lintas yang melibatkan motor dan mobil mengalami kecelakaan, pengendara motor sempat tak sadarkan diri selama beberapa saat setelah kejadian.
Karena letak posisi lampu merah dianggap bermasalah, polisi memutuskan untuk menonaktifkan lampu lalu lintas tersebut dan mengganti nya dengan lamou hazard berwarna kuning. “Traffic light di simpang ini sifatnya hanya lampu hazard peringatan untuk kendaraan yang datang dari arah cibubur menuju cileungsi, agar berhati-hati karena ada keluar (kendaraan) dari Cibubur CBD” ucap Latif.
Kecelakaan di Cibubur menewaskan 10 orang serta 5 mengalami luka-luka, senior Investigatir KNKT Ahmad Wildan menyebut bahwa pihaknya masih mendalai terkait sistem rem yang ada pada kendaraan truk pertamina yang menghantam sejumlah motor dan mobil tersebut.
“Saya memeriksa sistem remnnya, sesuai penjelasan pengemudi apa saja” ucap Wildan, kepada wartawan Rabu (20/7/2022). Ia pun mengungkapkan kegagalan pengereman ini masih berupa hipotesa awal.
KNKT akan melakukan pengujian pada rem truk tersebut guna memastikan faktor utama daro kegagalam pengereman itu, ia pun menyebut bahwa nantinya truk itu akan dibawa ke bengkel untuk menjalani pemeriksaan kinerja rem.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H