Mohon tunggu...
Mandalla Syaputra Wijaya
Mandalla Syaputra Wijaya Mohon Tunggu... profesional -

Suara jangkrik dan kidung rimba tak menghalangi daya ciptaku sebagai seorang hamba, kuingin menghantar sejuta Makna, lewat rangkaian kata dan tatapan mata didunia maya. Semoga persembahan ini bermakna.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negriku Tak Merdeka Lagi

2 Juni 2014   02:47 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Benderaku tak layak lagi
Bergaya berkibar diatas sana
Benderaku memudar
Terkikis zaman yg makin kejam
Kasihan , Benderaku
Sepertinya ia lelah

Ingin turun melepas lelahnya

Garudaku yang gagah
Dengan sayapnya yang indah
Kini tergantikan oleh mereka
Berdasi gagah
Bermobil mewah
Berumah megah
Dengan melorod uang negara
Terselip di saku , sayang tak terlihat
Yg terlihat dada bidangnya
Yg menunjukan kedermawanannya
Kasihan Garudaku
Seperti malu dengan LIMA sila
Yg terbebani di dada nya

Negeriku nan makmur sejahtera
Negeriku nan terkenal demokrasinya
Negeriku nan istimewa
Kini tak merdeka lagi
Terjajah oleh tikus berdasi
Yg urat malunya putus
Demi tahta dan harta

Kasihan Ibu Pertiwiku
Menangis , merintih, berdoa ,
Mencari keadilan di Negeriku
Tapi tak kunjung ditemuinya
Kasihan Ibu Pertiwiku
Menyaksikan Negeriku yg tak merdeka lagi........!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun