Mohon tunggu...
M anas ainul hakim
M anas ainul hakim Mohon Tunggu... Lainnya - Manusiakanlah manusia tapi tidak semua manusia harus dimanusiakan

Jika tak bisa melakukan keduanya maka jangan sampai tinggalkan keduanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan Maha Asyik, Kita yang Berisik

26 Januari 2022   17:55 Diperbarui: 26 Januari 2022   19:55 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

BerTuhan itu asyik.!!

Dalam menjalani dinamika kehidupan, seringkali kita menyalahkan tuhan dalam ketidak sesuaian ekspektasi dalam benak kita. Namun sebaliknya "pabila nikmatnya yang kita rasakan sesuai, kerapkali kita yang hobi melupakannya."

Fenomena ini sering kali kita temui disekeliling kita bahkan kita sendiri yang kerap kali menjadi pelakunya.

Rasa syukur menjadi menyebab awal dari keterkekangan pikiran kita dari nikmat-nya yang tak pernah libur menyirami kita. "Kebergantungan kebahagiaan kita kepada sesama ciptaannya sama halnya menyimpan kekecewaan yang takkasat mata."

Karib saya pernah berkata "Selama rasa rasa yang kau rasa besertamu, maka tuhan tak lagi bersamamu atas rasamu." Jika keasyikan dalam menikmati hidup kita rasa, semata karna  diri kita sendiri, maka itulah penyebab awal dari kekecewaan kita jika keasyikan itu tak abadi, karna tak sepantasnya kita sebagai ciptaannya mensanndarkan keasyikan dalam menikmati nikmat-nya semata karna diri sendiri.

Maka jikalau kita menghendaki asyiknya dalam menikmati kenikmatan hidup yang abadi, sepantasnya kita tak menjauhkan diri dari sang ilahi.
Imam as-syibli berkata


  لٙوْ ذُقْتُمْ حٙلٙاوٙةٙ الْوصْلٙة (اى قرب مع الله) لٙعٙرٙفْتُمْ مُرٙارٙةٙ الْقٙطِيْعٙةِ(اى بعد من الله)


``Apabila telah merasakan manisnya pertemuan dengan "mendekatkan diri kepadanya" maka akan mesakan pula pahitnya perpisahan dengan "menjahukan diri darinya.``

Wallahu A'lamu Bisshowaf 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun