Mohon tunggu...
Manan Foundation
Manan Foundation Mohon Tunggu... profesional -

Manan Foundation adalah Organisasi Nirlaba yang didirikan pada bulan Oktober 2005 dikelola secara profesional & terbuka dengan tujuan pengembangan komunitas melalui pendidikan dan menggalang masyarakat dalam pelestarian dan pengembangan nilai nilai Kebangsaan dan Nasionalisme

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ini Die Soto Jakarte, Bukan Soto Betawi!

15 Oktober 2012   08:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Jakarta - Yang namanya soto Betawi pasti hampir semua orang mengenalnya. Tapi kalau soto Jakarta? Hmm, sepintas memang mirip tapi ada yang menjadikannya berbeda. Gerusan sambal kacang sebagai salah satu bumbunya bikin aksen yang gurih dan renyah. Penasaran?

Saat jalan-jalan di kawasan Barito, tiba-tiba saja saya teringat dengan satu warung soto yang sudah jadi langganan sejak lama. Ah, tidak ada salahnya melepas rindu siang ini dengan semangkuk soto hangat racikan warung Bang Madun ini. Sedikit khawatir terlintas, takut kalau soto nya sudah habis.

Maklum saja, warung ini tidak pernah sepi pengunjung. Apalagi sekitar pukul 11 hingga 2 siang, warung ini sudah pasti dipadati pengunjung. Berhubung saya datang agak siang, pengunjung yang datang sudah tidak terlalu padat. Dan beruntung, soto Jakarta ini pun masih ada.

Soto Jakarta Bang Madun yang terletak di jalan Barito ini memang cukup kondang sejak tahun 60-an. Dan sejak dulu, tidak ada yang berubah dari warung soto ini. Meskipun bukan Bang Madun tidak lagi meracik soto nya dan digantikan dengan anaknya namun soal rasa tidak ada yang berubah.

Sebagian orang pasti mengira yang namanya soto Jakarta akan sama dengan soto Betawi. Padahal, soto Jakarata dengan soto Betawi ini jauh berbeda. Meskipun untuk bahan dasar yang digunakan ada sedikit kesamaan. Soto Jakarta dan soto Betawi sama-sama menggunakan campuran susu dan santan untuk kuahnya, daging dan jeroan sebagai isiannya yang komplet.

Semangkuk soto Jakarta saya pesan, dengan isian berupa daging dan babat. Pilihan isi lainnya ada lidah, iso, paru dan beberapa jenis jeroan lain. Warna kuah nya sedikit kecokelatan, berbeda dengan soto Betawi yang cenderung putih. Hal ini karena penggunaan kacang yang sudah dihaluskan dan dicampur beberapa bumbu seperti cabai, bawang putih, garam sebagai bumbu kuahnya.

Tak heran jika warna kuah berubah menjadi sedikit cokelat. Taburan bawang goreng dan juga daun bawang yang telah diiris halus menambah harum aromanya. Saat kuahnya di hirup, hmm.. rasanya gurih harum aroma daging yang kuat. Rasa gurih sedikit pedas dari bumbu kacang nya juga membuat sensasi rasa yang cukup unik.

Daging dan babatnya sangat empuk, dan terasa bumbunya. Dugaan saya, daging dan babat ini dimasak dengan bumbu sebelum disajikan ke dalam semangkuk soto. Pasalnya warna daging dan babat sediki kekuningan seperti berbalut bumbu. Oya, jika dirasa kurang pedas, racikan soto Jakarta ini juga bisa ditambahkan dengan sambal kacang yang ada di setiap meja. Acar timun dan wortel bikin makan sore itu makin sedap.

Seporsi soto Jakarta ini juga tidak akan bikin kantong bolong. Cukup dengan Rp 15.000,00 satu porsi soto Jakarta sudah bisa dicicipi. Sluurrp!

Soto Jakarta Bang Madun
Jl. Barito I (sederetan pasar burung Barito)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun