Setan sangat bahagia karena tujuannya berhasil menghasut sedikit demi sedikit kedalam perbuatan mudhorot. Seharusnya allah SWT meridhoi sebuah organisasi karena memberikan kegiatan yang manfaat untuk banyak umat, tapi malah dibenci karena tujuan tersebut disalahgunakan untuk mendekati sebuah kemudhorotan.
Fakta yang terjadi pada organisasi yaitu sering menjadi tempat penyalahgunaan untuk melakukan zina, dan organisasi juga sebagai alih-alih untuk menutupi niat jelek beberapa mahasiswa yaitu seperti mencari pacar atau FWB-an (friends with benefits) dan sebagainya. Manusia merupakan makhluk lemah yang memiliki hawa nafsu dan mudah terombang-ambing. Setan selalu unggul di atas manusia dengan menyelipkan niat jeleknya dengan cara kamuflase seperti menghiasi suatu perbuatan seolah-olah baik dimata manusia. Akhirnya manusia tertipu dan terlena oleh hawa nafsu yang berasal dari setan. Namun hal tersebut dapat dihindari jika kita memiliki akhlak dan iman yang kuat.
Sikap dan Langkah Ber-organisasi
Kita sebagai umat islam baiknya menjauhi perbuatan zina karena memiliki dosa besar dan siksaan yang pedih seperti pada HR Bukhori yaitu "...Di sana, juga ada lembah yang namanya Jubb al-Huzn. Ia dipenuhi ular dan kalajengking. Ukuran kalajengkingnya sebesar bighal (peranakan kuda dan kedelai). Ia memiliki 70 sengat. Masing-masingnya memiliki kantung bisa. Ia akan menyengat pezina dan memasukkan isi kantong bisanya ke dalam tubuh pezina itu. Ia (pezina) akan merasakan pedih sakitnya selama 1000 tahun. Lalu, terkelupaslah daging-dagingnya dan akan mengalir dari kemaluannya nanah dan darah busuk". Naudzubillah Min Dzalik.
Jadi marilah kita berorganisasi untuk mendapatkan ilmu dan menanam benih kebermanfaatan dengan sewajarnya saja. Berorganisasi tanpa harus menimbulkan perbuatan maksiat, serta kembali meluruskan niat kita dalam berorganisasi. Semoga kita semua terbebas dari perbuatan zina dan menjadi hamba yang dicintai oleh Allah SWT. Aamiin.
Penulis:
Mahasiswa Syariah yang sedang belajar di kampus Islam Solo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H