Bogor -- Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menggelar seminar umum dengan tema "Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi (Banjir Dan Longsor) Pada Masa Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Keamanan Nasional" melalui daring Zoom Meeting. Rabu, (24/02).
Seminar Umum Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI dibuka dengan Opening Remarks dari Rektor Unhan RI Laksamana Madya TNI Dr. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc., DESD., CIQnR, CIQaR., IPU. Webinar menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Ir. Dody Ruswandi, MSCE Deputi Penanganan Darurat BNPB, DR. Nelly Florida Riama, S.SI., M.SI Kepala Pusat Penelitian Dan Pengembangan BMKG, Dr. Armi Susandi, MT Dosen Prodi Meteorologi Institut Teknologi Bandung Yang Juga Sebagai Kapuslitbang BIN dan PROF DR. Edvin Aldrian, B.ENG., M.SC Pakar Meteorologi Dan Klimatologi BPPT serta moderator webinar Letkol Sus Adi Subiyanto,
Dalam Open Remarks Rektor Unhan RI menjelaskan pentingnya upaya penanggulangan bencana alam yang tidak pernah berhenti, serta pentingnya manajemen penanganan bencana yang cepat dan tepat, terlebih pada situasi pandemi covid-19 yang terjadi dewasa ini. Hal tersebut membuat permasalahan dalam penanganan bencana semakin sulit dan kompleks. kegagalan dalam mengelola bencana akan sangat berdampak pada berbagai aspek kehidupan dan penghidupan manusia, salah satunya aspek keamanan nasional. Sehingga melalui seminar diharapkan akan memberikan pemahaman kepada seluruh peserta webinar, terkait penanggulangan bencana hidrometeorologi (banjir dan longsor) pada masa pandemi covid-19 dalam perspektif keamanan nasional
Narasumber dari BNPB menerangkan mengenai problema dan tantangan penanggulangan bencana (banjir dan longsor) di masa pandemi covid-19 guna mendukung keamanan nasional. Selain itu narasumber dair BMKG perubahan iklim dan potensi bencana hidrometeorologi di tahun 2021. Kemudian narasumber dari BPPT meyampaikan informasi mengenai teknologi mitigasi bencana hidrometeorologi di indonesia. Sedangkan ITB menyampaikan informasi megenai sistem informasi multi hazard dalam mewujudkan indonesia tangguh bencana.
Banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor mencakup lebih dari 50% kejadian bencana alam selama tahun 2020. Jumlah bencana alam di indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan didominasi oleh bencana hidrometeorologi. Konsep penanggulangan bencana di era society 5.0 permasalahannya akan meliputi penyediaan informasi evakuasi, penyelamatan korban dan pengiriman suplai bantuan dengan pengiriman yang optimal.
Tantangan yang dihadapi penanggulangan bencana di tengah pandemi Covid-19 yaitu: adanya klaster baru yaitu klaster Covid-19, keterbatasan fasilitas pelayanan kesehatan bagi korban bencana, ketersediaan APD bagi pengungsi dan relawan terbatas serta munculnya penyakit lain pasca bencana menjadi komorbid jika terinfeksi Covid-19.
Pada sesi diskusi dan tanya jawab mendapatkan feedback berupa pertanyaan, saran dan masukan mengenai materi seminar yang disajikan oleh para narasumber dan berjalan dengan lancar. Acara ini melibatkan 270 partisipan yang dihadiri oleh beberapa pejabat eselon I, II dan III Unhan RI, para Dosen, Mahasiswa serta alumni Unhan RI dan beberapa peserta dari praktisi kebencanaan seperti BNPB, BMKG, MDMC Yogyakarta, BPBD Kab. Bogor, BPBD Kab. Pasaman, BPBD Prov Bali, BPBD Kab. Karangasem, BPBD Provinsi Sulawesi Utara dan BPBD Kabupaten/Kota lainnya.
Dengan dilaksanakannya seminar ini, diharapkan dapat berkontribusi bagi Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi (khususnya Bencana Banjir dan Longsor) yang sering mendominasi kejadian bencana di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H