Mohon tunggu...
Management Letter Usd
Management Letter Usd Mohon Tunggu... Mahasiswa - share your creativity

share your creativity

Selanjutnya

Tutup

Nature

Krisis Air Bersih Mengancam Masa Depan Bumi

22 Maret 2022   09:15 Diperbarui: 1 Juni 2022   11:27 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis air bersih telah menjadi isu yang diperbincangkan selama beberapa dekade terakhir. Seperti yang diketahui air bersih merupakan sumber utama bagi manusia dan makhluk hidup lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun akhir ini air bersih telah menjadi salah satu sumber yang sedang dalam kelangkaan. Ini menjadi tantangan berat bagi warga dunia dalam menjalankan kehidupan karena pemenuhan akses air yang tiap tahunnya terbatas dan dapat mengakibatkan kekhawatiran. Berdasarkan laporan dari Bank Dunia dan PBB yang disusun selama dua tahun terakhir mengatakan bahwa saat ini terdapat 40% warga dunia yang mengalami kelangkaan air dan diprediksikan tahun 2030 nantinya akan terdapat sekitar 700 juta penduduk dunia akan mengalami krisis air parah.

Menurut penelitian dari World Resources Institute (WRI), merupakan lembaga riset di Washington DC. Mengatakan kelangkaan air membuat beberapa negara di dunia sangat terancam. Membuat jutaan orang untuk harus mengungsi untuk mendapatkan air bersih dan menimbulkan konflik ketidakstabilan politik untuk beberapa negara di dunia. Hasil yang ditemukan pada beberapa kawasan negara seperti Meksiko, Chile, beberapa wilayah di Afrika, dan Eropa Selatan. Wilayah - wilayah tersebut terancam mengalami krisis ketersediaan air layak konsumsi berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Sedangkan di wilayah Timur Tengah memiliki kondisi tekanan ketersediaan air yang cukup ekstrim. Seperti India dan Pakistan pada kondisi tersebut menyebabkan penurunan tingkat kesehatan dan pembangunan ekonomi pada negara mereka. Penelitian dari WRI juga menyebutkan  di tahun 2040 Indonesia akan mengalami krisis air permukaan skala besar yang akan berdampak pada kekacauan ekonomi, sosial bahkan kematian.

Masalah air bersih di Indonesia  tak jarang ditemui di beberapa daerah terutama di daerah Indonesia bagian timur, dan beberapa daerah lainnya. kesulitan air bersih menjadi keresahan bagi warga sekitar. Langkanya air bersih disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan yang membuat sumber mata air menjadi kering. selain itu dampak pencemaran lingkungan sehingga air pun terkontaminasi mikroorganisme termasuk senyawa polutan mikro mutagenik dan karsinogenik (penyebab kanker), sehingga turut memberikan dampak buruk pada makhluk hidup. Adapun penyebab krisis air bersih lainnya dikarenakan pengambilan air tanah secara berlebihan dan perusakan lingkungan dan sumber mata air. Data dari Bappenas menyebutkan sebagian besar  wilayah  terutama Pulau Jawa dan Bali sudah mengalami kelangkaan air dalam skala langka hingga krisis juga diprediksikan di beberapa wilayah seperti Sumatera, Nusa Tenggara dan Sulawesi  menjadi langka dan krisis di tahun 2045.

Maka dari itu, kita harus dapat mengatasi dan melakukan tindakan-tindakan dalam mengatasi krisis air bersih. Solusi dalam persoalan krisis air bersih dunia, adanya upaya tidak merusak hutan, mengadakan sosialisasi tentang krisis air bersih, mengurangi pemakaian air secara berlebihan, melakukan reboisasi, adanya campur tangan pemerintah dan hukum yang mengatur atas pelanggaran yang menyebabkan krisis air bersih. Selain itu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang Ilmu pemberdayaan lingkungan, untuk menciptakan kesadaran pentingnya menciptakan dan menjaga kelestarian alam untuk keberlangsungan bumi di masa depan terutama kelestarian air bersih. Pemerintah harus menetapkan standar minimal kinerja untuk PDAM, melakukan pemantauan rutin, penegakan, dan memberikan insentif sebagai apresiasi pekerjaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun