bukan inginku menulis surat ini, bukan hatiku pula yang berkehendak
namun, rasalah yang memaksa untuk bertindak, tidak ada kesempatan darimu untukku,Â
 tidak ada inginmu yang sejalan denganku, tidak ada laraku yang kau pedulikan.
aku memang lelaki pengecut, aku tak berani ucapkan "aku sayang kamu" bukan hak ku pula bila diucapkan padamu.
ibarat istana kau adalah ratu yang dimiliki oleh sang raja dari kerajaan lain
dan, aku hanya prajurit yang senantiasa terluka berperang dalam gelapnya penantian.
sudah cukup lama nestapa ini mendorongku kedalam jurang penantian, aku ingin berdiri dan berjalan menggapai lentera yg terang
melupakan memang sulit, namun inilah semesta bila sedang bercanda.
selebihnya biarkan dirimu tertanam dalam pikirku bukan lagi dihati
sudah cukup hidupku dipenuhi tentangmu, dengan surat aneh ini bahwa aku mengerti dari sekian tahun lamanya,
keabadian rasa akan lenyap dengan adanya tindakanÂ