Mohon tunggu...
Ade Rahman
Ade Rahman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya wartawan independent pemilik website www.liputanaktual.com menampilkan berita politik, sosial dan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Hanura Tangsel Secara Tegas Menolak Kepala Daerah Dipilih DPR

13 Oktober 2014   00:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:19 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setu, Tangsel
Masih hangatnya isu politik terkait pemilihan kepala daerah oleh DPR yanga sedang digolkan oleh koalisi merah putih, menjadikan pembahasan ini menarik untuk mengetahui bagaimana daerah menerimanya serta tanggapan partai politik didaerah dan anggota DPRD.
Kali ini partai politik Hanura Tangsel angkat bicara. Perwakilan Hanura Tangsel Drs.H.Ahmad Hanafi,SH Wakil Ketua DPC Hanura Tangsel mengatakan secara tegas dan lugas bahwa Hanura Tangsel menolak pemilu kepala daerah dipilih oleh DPR serta tidak sejalan dengan keputusan pusat.
Hanafi melanjutkan bahwa pemilihan kepala daerah oleh rakyat merupakan penegakkan roh demokrasi dan hak rakyat yang paling dasar.
"Pemilihan kepala daerah oleh rakyat tidak boleh dirampas oleh siapapun karena merupakan roh-nya Demokrasi dan hak rakyat. Siapapun yang merampas hak ini maka jika terjadi demikian merupakan perampokan hak rakyat dalam menyatakan suaranya." tegas Hanafi menggebu-gebu di ruangan fraksi Hanura gedung DPRD TANGSEL.
Namun disayangkan ketika disebelah Hanafi ada anggota DPRD Tangsel dari partai Hanura ibu Vera, hendak diwawancara terkait isu yang sama justru menolak dengan tegas.
Vera hanya mengatakan no comment dan tidak mengerti serta tidak tahu harus bicaranya bagaimana.
Hal ini memang sedikit mengecewakan dimana anggota DPRD yang baru terpilih tidak mau diwawancara padahal gelar yang diemban adalah perwakilan rakyat namun tidak mau berbicara untuk rakyat, atas nama rakyat dan kepada rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun