Mohon tunggu...
Ade Rahman
Ade Rahman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya wartawan independent pemilik website www.liputanaktual.com menampilkan berita politik, sosial dan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosialisasi 4 pilar Inas semakin menarik minat dan berkualitas

7 Oktober 2015   20:02 Diperbarui: 7 Oktober 2015   20:02 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BSD - Tangsel
Pemahaman 4 konsesus konstitusi atau biasa disebut sebelumnya 4 Pilar yaitu Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika jaman sekarang seperti barang langka yang hampir punah di kalangan muda, hingga mengkhawatirkan para pendiri bangsa ini.
Semakin moderennya dan majunya bangsa Indonesia tidak menjamin bahwa mereka mengingat dan memahami arti 4 pilar ini.
Padahal sudah mulai banyak negara mempelajari dan memahami arti 4 pilar ini. Hingga seharusnya kita sebagai bangsa yang memiliki 4 pilar ini sejak sebelum kemerdekaan, bangga dan mengembangkan diantara pemuda sebagai penerus bangsa ini.
Akan tetapi bukan berarti pupus sudah harapan buat bangsa kita. Masih banyak para tokoh yang perduli akan makna dan pentingnya 4 pilar ini untuk ditelurkan ke pemuda penerus bangsa kita ini.
Diantara mereka seorang anggota DPRRI dan MPRRI H.Inas Nasrullah Zubir dari partai Hanura, sangat memahami pentingnya 4 pilar ini hingga rutin mengadakan sosialisasi terkait hal ini.
Belum lama ini sosialisasi ini diadakan di restauran Phopo daerah BSD Tangerang Selatan, yang dihadiri seratusan tokoh masyarakat, warga serta pemuda dan pemudi yang walau sederhana namun terdorong serta tertarik mengikuti hingga akhir.
Pada acara tersebut dihadirkan juga seorang pakar dan pengamat politik dan hukum Andi Syahfrani, yang dengan bahada lugas dan sederhana mampu menghidupkan suasana.
Acara yang berlangsung dari pukul 19.00 hingga pukul 22.00 ini pada hari minggu tanggal 4 Oktober 2015, termasuk sukses karena mampu mempertahankan segitu banyak hadirin hingga acara selesai.
Lebih menariknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hadirin walau agak sedikit nyeleneh namun sudah lebih berkembang dan menarik perhatian.
Salah satu pertanyaan yang cukup nyeleneh namun menarik perhatian ketika seorang pemuda menanyakan bagaimana cara memahami makna Pancasila bagi masyarakat umum seperti bagaimana cara makan Pancasila, cara minum Pancasila?
Dengan tenang dan tegas Inas menjawab bahwa tidak ada yang namanya makan Pancasila. Bahwa makan ya makan, Pancasila ya Pancasila.
" Banyak yang menanyakan hal yang senada dengan anda namun perlu saya tegaskan bahwa makan dan Pancasila itu jangan dicampuradukan. Makan ya makan. Pancasila ya Pancasila. Tidak ada namanya cara makan Pancasila. Itu dua hal yang tidak sama." ungkap Inas dengan gayanya yang khas ini.
Hal senada juga didukung oleh narasumber juga Pakar dan pengamat politik dan hukum Andi Syahfrani, yang mengatakan bahwa cara memahami Pancasila cukup sederhana hanya perlu dihafalkan bukan dipahami kata demi kata.
Persatuan dan kesatuan bangsa ini merupakan harga mati dan sebagai bangsa yang besar kita seharusnya tidak selalu mempertanyakan hal-hal yang tidak substansial.
Pemuda harus lebih hafal dan memahami arti 4 pilar ini demi menjaga keutuhan dan persatuan walau saling berbeda baik suku, bangsa, agama dan ras. Jangan hal-hal seperti ini menjadi penghalang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun