Serpong - Tangsel
Walikota Tangsel mengadakan rapat pimpinan se-Tangsel sehari usai pesta HUT Kota Tangerang Selatan ke-6, secars tertutup dan rahasia di Hotel Grand Juri Serpong. Rapat yang dimulai pukul 3.30 ini juga dihadiri perwakilan dari kepolisian, TNI bahkan Kementerian Agama.
Tampak wajah-wajah para pimpinan sedikit tegang saat rapat mau dimulai dengan kehadiran walikota Tangsel Airin Rachmi Diany. Banyaknya pimpinan tinggi yang menghadiri rapat ini menandakan adanya hal-hal penting dan krusial yang menjadi pembahasan apalagi diadakan hanya berselang sehari usai perayaan HUT Tangsel ke-6.
Ada spekulasi politik tersembunyi mengaitkan rapat tertutup ini. Belum diketahui dengan pasti agenda politik Airin dengan mengumpulkan para pimpinan dalam satu tempat.
Kemungkinan lain adalah Airin mencari dukungan politik dari jajaran pimpinan bawahan serta rekanannya dalam mengamankan posisi beliau sebagai Walikota Tangsel.
Walau masih bersifat spekulasi tetap saja semua ini terasa ganjil dan patut menjadi pertimbangan karena banyaknya rapat tertutup yang diadakan bukan saja di Tangsel tapi juga di Jakarta, Bogor bahkan di Bandung.
Namun hal ini dibantah oleh Ismunandar Asisten Daerah yang mengatakan bahwa rapat ini adalah muspida atau musyawarah pimpinan daerah yang membahas tentang kerukunan umat beragama.
“ Tidak ada sangkut paut dengan politik. Ini hanya rapat muspida yang mengedepankan tentang kerukunan umat beragama. Itu sebabnya kami mengundang kementrian agama banten dan beberapa tokoh agama lainnya.” Ujar Ismunandar menyakinkan.
Namun apapun itu tetap saja masih dirasakan adanya agenda tersembunyi dibalik semua rapat tertutup. Karena di Tangsel lebih banyak tertutupnya dibandingkan terbukanya terutama jika itu rapat dipimpin oleh Walikota.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H