Mohon tunggu...
Ade Rahman
Ade Rahman Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya wartawan independent pemilik website www.liputanaktual.com menampilkan berita politik, sosial dan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dinas Sosial Tangsel Terdepan Membantu Orang Terlantar

31 Januari 2015   03:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:04 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14226245721800295083

Leguti – Tangsel

Beraneka ragam kehidupan masyarakat dengan ragam permasalahan tentu saja memiliki pengaruh tersendiri bagi suatu kota. Terlebih lagi kota tersebut mengalami kemajuan ekonomi yang pesat.

Kota Tangerang Selatan tidak terlepas dari permasalahan tersebut terutaman permasalahan social. Diantaranya menyangkut orang-orang terlantar yang membutuhkan bantuan dan dukungan pemerintah kota.

Seringnya kasus orang terlantar yang membutuhkan bantuan baik itu untuk bantuan memulangkan mereka ke kampung halaman maupun bantu meringankan biaya kesehatan saat berobat terutama bagi penduduk Tangsel, mengandalkan Dinas Sosial dalam memberikan solusi.

Belum lama ini terjadi kasus dimana seorang wanita penduduk Tangsel ditelantarkan oleh suami ketiga ( pernikahan ketiga ) melahirkan bayi cantik di sebuah rumah sakit di bilangan Lengkong Gudang. Namun karena biaya persalinan yang cukup besar yaitu Rp 8 juta wanita tersebut kebingungan.

Rumah Sakit tersebut meminta Dinas Sosial Tangsel untuk membuatkan rekomendasi tidak mampu dengan tembusan ke Dinas Kesehatan, supaya biaya persalinannya dibayarkan oleh Dinas Kesehatan Tangsel.

Setelah meninjau dan mempelajari permohonan tersebut Kasie Sosial Anak, Orang Terlantar dan Lanjut Usia Teddi Dharmadi kemudia membuatkan rekomendasi tidak mampu atas dasar orang terlantar yang tembusannya ke Dinas Kesehatan.

Dasar surat rekomendasi ini dipergunakan rumah sakit untuk melepas sang pasien yang kemudian nantinya Dinas Kesehatan dapat mengganti biaya persalinan karena memang menjadi tugas Dinas Kesehatan yang akan mengganti biaya.

“ Kami membuat rekomendasi ini atas dasar kemanusiaan dank arena wanita tersebut termasuk orang terlantar. Namun Dinas Sosial tidak mengeluarkan biaya persalinan karena itu merupakan kewajiban Dinas Kesehatan. “ ujar Teddi saat ditemui di kantor.

Beratnya tugas Dinas Sosial yang digabungkan dengan Ketenagakerjaan dan Transmigrasi belum lagi tidak adanya panti serta anggaran memadai ( hanya sekitar Rp 9 Milyaran untuk 3 Dinas ) membuat sulit untuk memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat tidak mampu.

Sudah saatnya pemerintah kota dalam hal ini Walikota Tangerang Selatan untuk memecah Dinsosnakertrans menjadi 3 Dinas yang berdiri sendiri dan membuat panti bagi kota Tangsel supaya dapat memaksimalkan kinerja dan lebih banyak masyarakat miskin terlayani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun