Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Semua Warga Negara adalah Sumber Potensi Kebahagiaan Bangsa

3 April 2023   07:30 Diperbarui: 3 April 2023   07:31 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kita mendengar ujaran atau status teman teman yang memposting kegiatan teman teman dan ditandai dengan ucapan bahagia itu sederhana. 

Atau sebaliknya sederhana tapi bahagia. Bagaimana tanggapan anda? Saya pribadi terkadang terusik juga dengan caption sederhana yang dimaksud. Karena ujaran sederhana dalam sebuah status terkadang menyiratkan keterbatasan yang harus mau tak mau dinikmati dan dijalani. 

Keterbatasan finansial dan fasilitas pendukung sebuah aktivitas harian, atau kegiatan kumpul kumpul memang mau tak mau harus diberdayakan semaksimal mungkin. Dan dari hal minim yang mengakomodir sesuatu menjadi semaksimal mungkin inilah terbersit ujaran bahagia yang sederhana. Karena bahagia itu sederhana dan sebagainya. Tidak ada yang salah atau benar tentu saja. 

Dari hal diatas, maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa rasa bahagia yang muncul adalah karena kepuasan berkreasi. Kreatif dengan bahan dan fasilitas apa adanya menumbuhkan semangat berpacu untuk mengoptimalkan sebuah acara, kegiatan atau rutinitas harian. Artinya apa? Tetaplah rasa bahagia itu  memang harus muncul dari ekspresi hati. Hati yang puas karena kreatif, menjadi mandiri dan tangguh dalam situasi apapun inilah yang memunculkan rasa bahagia. Semangat menjalani dengan ikhlas tentu saja harus menjadi faktor pendukung juga. 

Lantas, dengan fasilitas wah dan modern dari sebuah kegiatan apakah terlahir juga kebahagiaan? Jawabnya tentu saja iya, tetap bisa muncul rasa bahagia yang maksimal karena kita pandai mensyukuri hal hal, fasilitas yang memudahkan kehidupan kita. Peralatan modern, alat serba canggih tentu saja harus kita sikapi dengan kesungguhan menggunakan peralatan tersebut agar hasil kerja lebih efisien, eksplorasi sumber daya alam dan manusia lebih menjadi bermutu, karya yang dihasilkan juga lebih bisa dieksplorasi orang banyak. Mengapa? Karena khalayak umum bisa mengaksesnya dengan mudah. 

Rasa bahagia yang muncul boleh jadi timbul karena kegiatan kita diapresiadi banyak orang. Bahkan bisa menginspirasi. Senang kan pastinya saat hal hal viral yang bermuatan positif boleh jadi muncul karena acara, kegiatan atau rutinitas yang kita lakukan. Bahagia hati inilah modal yang kuat untuk bisa menjadi anak bangsa yang tangguh dan bisa diandalkan. Lebih jauh lagi menjadi insan yang berguna, menjunjung tinggi martabat Bangsa. Nah, marilah sama sama kita ciptakan rasa bahagia ini disemua kalangan, lintasan warga. Siapapun kita dan profesi yang dijalankan, semua pasti bisa menjadi motivator, sasaran, inspirator dan sumber sarana bahagia. Berganti peran terkadang, seiring bergulirnya waktu. 

Perlu sinergi yang kompak agar cita cita bangsa mewujudkan anggota masyarakatnya, warga yang bernaung didalamnya mencapai dan terus berusaha memperoleh indikator bahagianya. Tentu saja hal hal mendasar seperti tersedianya fasilitas dasar yang sama untuk pelayanan pendidikan, kesehatan, kerohanian, sarana prasarana pertanian  nelayan, perkebunan, industri rumahan yang menjadi mata pencaharian sebagian besar warga negara, perdagangan dalam bentuk pasar atau jaringan ekonomi ; harus mendapatkan perhatian utama dari pemerintah. Mobilitas untuk pelayanan publik memang terus menerus diusahakan agar seimbang dan merata disemua wilayah. 

Contoh sederhananya adalah barangkali ada wilayah desa atau kampung yang merasa tidak puas dengan jalanan akses utama atau penghubung ke wilayah lain yang masih belum layak, rusak, dan complain lainnya karena fasilitas yang kurang nyaman bagi warga tentu dianggap tidak memoerlancar aktifitas warga. Dan hal tersebut bisa menjadi bibit munculnya rasa tidak bahagia secara umum. Jalan yang rusak memang membuat fisik lebih cepat lelah bukan. Tentu saja, elemen masyarakat dan pengambil kebijakan harus tanggap dengan hal tersebut. 

Sumber daya manusia yang cerdas memang diharapkan mampu menjalankan manajemen pelayanan masyarakat. Dari perencanaan, eksekusi dan hasil evaluasi tentu operasionalnya akan terasa lebih maksimal hasilnya bila ditangani team dan sumber daya manusia yang tepat dibidangnya. Semangat membangun bangsa dan podituve thinking tentu saja diperlukan saat ini agar bisa meredam ego masing masing dengan tujuan jangan merasa ada yang paling berkompeten. Semua punya potensi. 

Kita bisa saling mengisi. Kalau orang lain bisa berbahagia dengan apa yang kita kerjakan, pastikan kita juga mensupport diri kita untuk bisa berbahagia dengan ide dan kegiatan dari orang lain juga. Saling mengakui, mensupport pastinya menumbuhkan modal dasar untuk bisa mudah bekerja sama. Aku bisa, kamu bisa, semua bisa menjadi sumber bahagia. Indonesia berhak bahagia, tentu saja. Yuuk.. Bergerak bersama. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun