Siapa hendak turut? Ke Bandung, Surabaya.... la la la. Pasti langsung paham semua kan bahwa ini lagu spesial tentang indahnya perjalanan dengan Kereta Api. Â
Semua warga negara aka netizen tercinta Republik ini terutama yang berada atau berasal dari pulau Jawa saya yakin walaupun hanya sekali pernah merasakan pengalaman menaiki gerbong tua yang perkasa yaitu kereta api.
Menurut saya indahnya kenangan perjalanan kereta api adalah berkaitan dengan pengalaman spiritual, kegiatan ekonomi dan sosial budaya. Ayah saya yang pernah mengabdi dari era Perjan Perum Persero mengenang penuhnya penumpang dalam beberapa event berskala nasional.Â
Kereta api mengangkut supporter yang dijaga oleh simpatisan Banser, Petugas Keamanan lokal pernah menjadi pemandangan hiruk pikuk yang menyibukkan.Â
Tak terhitung berapakali sang gerbong Jaya ini menemani indahnya perjalanan pemudik disetiap liburan musim sekolah dan Hari Raya. Padatnya penumpang terkalahkan oleh rasa tak sabar ingin berkumpul kerabat dan keluarga dalam harapan bahagia setiap Raya tiba. Kita mungkin pernah menjadi salah satunya.
Jangan lupakan juga bagaimana cerita legenda kuliner ikut menyertai perjalanan kereta yang akan tiba pukul berapa?? Hahaha bahkan sampai dibuatkanlagunya oleh sang Maestro bukan . Tanda dengan segala sukadukanya , Kereta Api mrnyimpan berjuta cerita.Â
Segopecel Gambringan adalah salah satu menu lokal khas Area Stasiun Gambringan yang ikut populer seiring perjalanan kereta. Sebakul nasi beserta sayur lauk pecel komplit dengan TuriPutih yang tidak pernah ketinggalan pernah ikut serta naik kereta bersama rombongan penumpang.Â
Kres kriuk kriuk gurih peyek kacang dan tholo begitu punya rasa khas di lidah. Coba saja dicari ke mbahGugle dan tanya tentang SegoPecel Gambringan. Akan banyak data dan cerita tersaji. Kuliner satu ini tetap hidup sampai hari ini.
Saya pernah menaiki kereta ekonomi KRD sampai ke Pasar Senin Jakarta. Pulangnya naik Brantas dari Tanah Abang ke Geyer. Sungguh, walaupun rame sesak menyenangkan. Tanpa nomor bangku duduk semua berbagi tempat bahkan sampai beralas koran. Berhenti diseyiap stasiun sepanjang perjalanan aneka kuliner dan oleh oleh ditawarkan.Â
Nasi Ayam, tahu asin, wingko aneka rasa, enting enting kacang menjadi menu jalanan yang terkenal. Kalau badan sudah terasa capek, Â apapun situasinya penumpang tetap bisa tidur dan berisitirahat dengan cuek senyaman nyamannya. Â
Paling aman saat itu malah bersama dengan rombongan pekerja proyek karena belajar siaga mengamankan bawaan masing mading. Bagi yang betah melek, teman ngobrol diperjalanan juga banyak. Â Bebas bercerita apa saja. Â
Menurut pengalaman pribafi, akhirnya belum asyik dan lengkap perjalanan naik Kereta Api Bisnis dan Eksekutif sebelum merasakan suasana merakyat di kelas Ekonomi. Hehe. Yang jelas Kelas Bisnis dan Eksekutif padtilah ditawarkan Selimut dan Bantal teman hangat dan nyaman untuk menemani tidur. Restorasi kereta dengan ciri khas menu nasi goreng, mie rebus dan steaks jangan lupa bisa dipesan. Â Iya nggak. Ya kan kita sama kenangan ?Â
Paling asyik dan menyenangkan saat kereta jarak dekat diluncurkan. Bisa menjadi akomodasi alternatif betwisata ramai ramai. Blora Jaya misalnya. Bersama ibu ibu satu RT beranglat memesan tiket PergiPulang sekaligus.Â
Bisa turun di Poncol atau Tawang dan lanjut jalan jalan wisata kota seperti Blenduk, Lawang Sewu atau sekedar ngeMall di lokasi terdekat. Â Kereta ini sunggih menyenangkan bagi mereka yang phobia mabuk perjalanan.Â
Punya pengalaman serupa? Ayook kita ingat, kita kenang bersama. Kereta Api sungguhlah mahakarya penuh cinta. Titip cerita hidup sejenak saat melintas direl, gerbong panjang Jayabaya. Â Sukses selalu Kereta Api Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H