Sebagai orang Jawa tulen, khususnya Jawa Tengah, model kebaya Kutubaru dan pemakaiannya tentu bukan hal asing lagi. Model sederhana dengan ciri khas dibagian dada seperti secarik kain yang nampak hanya menyambung dari arah dada depan kanan kekiri ini sungguh model klasik nan menawan. Sebagai aksesoris penyambung, dipasangkanlah benik pengancing yang jumlahnya sekitar 4 buah. Model benik ada yang dibuatkan lubang dikain, ada pula benik ceplis seperti magnet yang menyatu kalau bertemu. Sederhana, tetapi hingga saat ini model kebaya Kutubaru inilah yang menjadi busana khas yang digunakan oleh among tamu mempelai wanita dalam perhelatan pernikahan.
   Kutubaru adalah model kebaya sederhana seperti yang dipakai oleh Ningrat zaman dahulu seperti RA Kartini. Hanya saja yang model yang dipakai oleh ibu kita Kartini lebih tertutup di bagian perut  kebawah. Untuk among tamu kain yang menyambung menutup dada ini biasanya hanya sampai pada bagian pusar, kemudian kain lilit stagen dan jarik dupakai untuk melengkapi dan menutup bagian perut kebawah. Berkesan ramping dan sangat feminin tetapi tetap cekatan.
   Filosofi kebaya Kutubaru sebagai busana adat Jawa dengan filosofi seferhana, menambah aura wanita agar nampak cantik dan bisa diandalkan dengan kualitas kecerdasan atau pendamping yang berbobot dan menjadi bahan pertimbangan untuk usulan yang diberikan bagi keberlangsungan, ketentraman dan kedamaian dalam rumah tangga dan kehidupan bermasyarakat menjadi simbol pengayoman tersendiri bahwa Wanita adalah mulia dan berharga.    Perkembangan modern saat ini, menampilkan Kutubaru dalam corak yang lebih berwarna , bahan kain yang tersedia dalam aneka jenis dan harga. Tenun,brokat, tyle pun boleh saja direka sebagai busana ini. Untuk reka highcouture, adi busana mewah dan mahal juga pernah dikreasikan oleh perancang ternama. Artinya apa? Kebaya memang mempesona.  Panitia remaja berseragam , kantor negeri atau swasta mereka penerima tamu dan panitia perhelatan acara dalam nuansa kebaya modern nan cantik seperti menambah nilai plus dalam berkegiatan. Akan ada aura nan cantik bagi perempuan yang memakainya. Seperti yang diharapkan pada filosofi dasarnya agar pemaksi nampak anggun bermartabat.
   Banyaknya keistimewaan dan sejarah kebaya khususnya Kutubaru, tidak.usah diragukan lagi adalah warisan benda asli budaya Indonesia. Bolehlah tercatat dalam sejarah dunia sebagai salah satu hak bangsa. Kami semua masih bangga memakainya untuk berbagai macam acara. Bolehlah campaign say YES untuk Kebaya sebagai warisan benda kebanggaan Indonesia kita populerkan. Dari mulai tingkat SD, acara Kartinian juga sudah memperkenalkan Kebaya. Jangan ragu, pasti banyak yang setuju. Muslimah yang menutup rapat dalam berpakaian toh juga masih bisa memakainya dengan modifikasi  bahan dan ukuran yang lebih longgar. Cintai Kebaya, warisan yang satu ini penuh dengan cerita yang membersamai anak bamgsa dan  perjuangan negara. Say YES,aku, kamu dan kita semua pada budaya cantik BetKebaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H