Bagi kompasianers yang tinggal didesa, pasti sudah paham bahwa masing masing desa berhak mengembangkan dan memodifikasi sedemikian rupa potensi lingkungan sekitarnya untuk dijadikan area meluangkan waktu untuk refreshing dan aneka kegiatan menarik lainnya.
Letak demografis desa yang berjejeran antar desa dan ditandai dengan gapura masing masing perbatasan , saat ini sudah nampak berbenah  dan berusaha membangun apa yang hendak diandalkan dari desanya.Â
Pro kontra pembangunan fasilitas publik yang akan digagas , diharap akan memunculkan semacam musyawarah mufakat tentang ruang publik seperti apa yang banyak diharapkan oleh mayoritas warga.Â
Jadi, tak heran ketika kita melewati desa dengan Taman Desa yang dibangun sederhana nan cantik di pinggir jalan, maka didesa selanjutnya deretan ruko kuliner ditanah lapang pinggir jalan dikembangkan karena desa tersebut mempunyai area pasar besar sebagai salah satu tempat roda perekonomian desa setempat dan sekitarnya.Â
Pun, ada pula yang membangun fasilitas olahraga sederhana berkenaan dengan adanya bangunan sekolah disekitar. Menyasar siswa pastinya, dan mereka yang hobbinya berolahraga.
Didesa saya yang menjadi pusat perekonomian alias desa sentris katena ada Bank, Puskesmas dsb , akhirnya pembangunan ruko bisnis dikembangkan dengan konsep tanaman hijau penghias pinggir jalan dan parkir yang luas.Â
Ruko yang disewakan dengan sasaran toko atau usaha kuliner yang sudah mempunyai nama / branding dikota untuk bisa membuka cabang didesa sebaiknya memang benar - benar dimanfaatkan tepat guna.
Tempat kuliner adalah tempat yang paling ramai tentu saja karena bisa untuk hang out. COD antar warga atau dengan konsumen desa disekitarnya juga sering dilakukan oleh kaum usahawan untuk memperluas pemasaran karena kemudahan lokasinya yang strategis.Â
Untuk toko cabang tertentu, konsumen diuntungkan lebih hemat ongkos bensin. Beberapa kali senam sehat yang disponsori oleh produk tertentu diselenggatakan. Untuk selfie mencari hiburan bolehlah yang penting suasana akrab dan harga kulinernya terjangkau aluas nyaman dikantong.
Untungnya didesa sebelah tersedia juga Taman Desa yang sering menjadi tempat lomba melukis siswa TK SD. Festival musik tradisional  dan berbagai atraksi kesenian karena area Taman Desa memungkinkan untuk didirikan panggung.Â
Walhasil jajanan gerobak dorong kecil banyak berderet diarea depan karena parkir harus berada disana.Â
Untuk hari hari biasa, taman bermain yang tersedia memungkinkan anggota keluarga bisa bercengkerama. Persewaan lukis, istana pasir, angkringan untuk melayani minuman hangat dingin tersedia. Jogging ringan memutari taman pun biss dilakukan.Â
Yang penting percaya diri saja dan soal penampilan bisa sederhana . Boleh pula stylist untuk bisa berfoto bak model.Karena ada patung patung leluhur desa, foto prewedding kadang juga dilakukan diarea ini untuk memperoleh kesan vintage nan elok menawan.Â
Jadi sahabat sekalian , manfaatkan ruang publik disekitar kita semaksimal mungkin ya. Tetap jaga kebersihan ias nggak nyampah dan corat coret disembarang tempat. Oke, bisa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H