Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Trip

Embun Bening Kedungombo, Menikmati Bendungan Selaras WanaWisata

20 November 2021   11:07 Diperbarui: 20 November 2021   11:18 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Sudah mendapatkan vaksin Covid 19 lengkap beserta surat vaksinnya? Mari kita mulai lagi menyemarakkan tempat wisata yang dekat dengan tempat tinggal kita. Kali ini Wana Wisata Embun Bening Kedungombo menjadi tujuan kami melepaskan rasa bosan, menghirup segarnya udara dari hijau pepohonan dan memandang danau buatan Kedungombo yang nampak biru dan luas. Juga kuliner khas wisatanya yang bisa dimakan di lokasi tempat wisata dan bisa dijadikan oleh oleh. Paket komplit ya maunya? Sekali keluar dapat semuanya.

Kedungombo merupakan Bendungan penampung air saat musim penghujan sebagai Danau buatan yang difungsikan untuk berbagai macam keperluan untuk hajat rakyat banyak yaitu sebagai sumber tenaga PLTA dan aliran irigasi. Dibuat pada tahun 1985 dan difungsikan pada sekitar tahun 1992an nama Waduk Kedungombo menjadi tenar di wilayah Jawa Tengah. Berada di 3 wilayah Kabupaten yaitu Grobogan, Boyolali dan Sragen, waduk terhubung dengan aliran air dari Sungai Serang. Populer sebagai pilar penyangga aliran Jratunseluna, menjadikan area sekitar waduk ikut mengalami perkembangan pembangunan yang pesat terutama dari segi jalan raya dan transportasi. 2 tempat wisata populer disekitar area adalah Warung Apung dan wahana kekinian baru yakni Wana Wisata Embun Bening. Berada di area yang luas dan hijau, Embun Bening didesain seperti dataran rendah , tinggi dan jalan yang berkelok.

Pengunjung bisa memanfaatkan area camping ground, 60 spot gazebo berbagai macam desain, wisata jeep touring fengan menikmati pemandangan yang lengkap dari jalan tanah wana wisata, melingkar mengitari jalan tanggul yang dibuat seperti berundak, dan tentu saja spot utama nan cantik khas Waduk Kedungombo yang luas dari tepian pinggir. Sisi tepian pinggir dibangun pagar pembatas yang berjarak sehingga eloknya pemandangan waduk nan luas terlihat dari jarak tertentu.

Putra putri tercinta bisa bermain di udara segar dalam area playround dan kebun binatang kecil dimana kita bisa bermain dan memberi makan kelinci serta aneka satwa burung. Taman, gazebo dan rumah pohon bisa kita kunjungi satu persatu sembari jalan jalan. Jangan lupa berfoto, karena spotnya cantik dan keren berlatar alam yang hijau.

Dari semua spot tersebut tepian Kedungombo nampak luas sejauh mata memandang. Tiket masuk lokasi murah saja, 15rb per pengunjung. Banyak juga dari rombongan klub atau keluarga yang membawa bekal makanan sendiri untuk dinikmati di area rest ala cafe di alam terbuka. Menu tambahan sebagai pelengkap bisa diorder di warung area undakan bawah. Konon kuliner yang tersedia di sekitar Waduk Kedungombo adalah kuliner turun temurun warisan leluhur. Baik di Warung Apung, kedai pinggir jalanan alas Geyer menuju Kedungombo dan Embun Bening menyediakan menu yang menjadi ciri khas unggulan. Nila bakar bumbu kecap, bumbu pedas dan bumbu Bali yang dipanggang bakar dalam capitan kayu beserta sambal jeruknya sangat nikmat dimakan dengan nasi dan lalap daun kemangi penuh khasiat. Wader yaitu ikan kecil kecil yang digoreng garing crispy sangat renyah gurih dan dijamin lidah tak berhenti mengunyah. Boleh juga dicicip peyek wadernya. Inuuk pol. Teman minum pas yang khas tentu saja teh pyur, jeruk nipis baik hangat maupun dingin. Es degan kelapa aneka rasa kombinasi maupun original jangan lupa diorder. Kombinasi es degan syrup, es degan gula merah, es degan gula pasir jeruk nipis makin membuat kita merasa syahdu menikmati pemandangan. Sejuk segar melewati tenggorokan. Semua kuliner tersebut tentu saja bisa dimakan ditempat dan dibungkus untuk oleh oleh.

Jangan khawatir soal harga. Menyesuaikan ukuran ikan pastinya. 25rb nila bakar ukuran kecil paket minimalis isi 3 favorit dimakan begitu saja tanpa nasi. Digadon istilahnya. Dengan uang 50rb kita sudah bisa membungkus wader goreng, peyek yang sudah dikemas dalam ukuran tertentu dan 2 nila bakar masih dengan capit kayunya. Sambal jeruk harga tersendiri ya dalam cup 3rb sd 10rb. Harga tersebut dengan catatan membeli dilokasi karena konon menu tradisi ini kalau sudah dibawa keluar area, harganya harus "menyesuaikan" alias berbeda. Ciri khas pintu gapura masuk didesain seperti gapura candi zaman kerajaan Majapahit. Payung, lampu taman dan kursi didesain ukir bernuansa ornamen kayu jati. Semua nampak tertata serasi menyambut kita sebelum turun kebawah menuju tepian Waduk Kedungombo. 

Di sepanjang area bawah dekat tepian waduk rumah panggung seperti rumah burung berdiri berjejer. Pengunjung bisa beristirahat sembari menikmati indahnya pemandangan dan makanminum. Toko sovenir berada diarea tengah dekat rumah panggung, bisa kita sambangi dulu sebelum pulang. Tshirt sablon gambar wisata, aksesoris bahan kayu untuk penghias rumah, gelang cantik dll diborong ya sebagai kenang kenangan.

Produk kerajinan berciri khas ini menandai Wana Wisata sebagai tempat kita berkunjung. Perjalanan pulang pergi terasa menyenangkan karena jalan menuju waduk yang panjang berhias pagar biru yang dengan rumput tertata keatas layaknya punden berundak mirip Subak diteras pegunungan. Memasuki area, wana wisata hutan jati dan pemukiman warga yang tertata asri dengan pagar pohon dan bunga memberikan ilmu pencerahan kepada kita tentang ramahtamahnya penduduk membangun dengan tetap menjaga kelestarian lingkungannya. Aroma nila bakar khas tercium dari kedai kedai pinggir jalan menyambut kita dan memberi isyarat berharap apabila ada kesempatan kita bisa berkunjung lagi. Catet ya namanya; WanaWisata Embun Bening Waduk Kedungombo. Icon Jratunseluna, penghubung aliran air yang ternama yaitu Sungai Serang. Sampai jumpa....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun