Menanti Penampilan Memukau nan Menghibur dari "Laba-Laba" Panjat Tebing

Cabang olahraga panjat tebing termasuk cabang yang dilombakan untuk memperebutkan medali di PON Papua XX. Ada beberapa jenis gaya / kelas yang dipertandingkan  dalam olahraga Rock Climbing, untuk memperebutkan 16 medali yang pelaksanaan lombanya dilaksanakan  di Kabupaten Mimika, Papua. Jadwal pertandingan berlangsung dari tanggal 27 September sampai 8 Oktober 2021.

Cabang olahraga panjat tebing ini dijamin akan bersaing dengan ketat karena kekuatan yang hampir merata di tiap daerah yang menyertakan atlet panjat tebing dalam kontingennya. Kelas yang akan dipertandingkan dalam PON Papua XX adalah kelas Speed WR, Speed Klasik, kelas Lead, Boulder dan kelas Kombinasi.

Tak ketinggalan juga kontingen Jateng juga sudah pasti telah bersiap untuk menurunkan atlet terbaiknya dan salah satu idola panjat tebing kebanggaan kami semua adalah perempuan spiderman Jawa, Arie Susanti. Si hitam manis yang penuh dengan deretan prestasi ini kebetulan lahir di Grobogan, Jawa Tengah sama dengan kota kelahiran saya. Salah satu prestasi gemilang yang pernah dia persembahkan pada Indonesia adalah meraih dua medali emas di SeaGames 2018.

Videonya pernah trending ketika mengalahkan Elena Timofeeva dan memecahkan rekor panjat tebing di tingkat IFSC World Cup 2018 di Tiongkok , dan dari momen pertandingan inilah yang  menobatkan Arie Susanti Rahayu bergelar perempuan Spiderman dari Jawa.  Anda semua penggemar olahraga panjat tebing pasti ikut bangga menyaksikannya saat itu.

Sampai hari  ini, 2 Oktober medali emas yang sudah diperebutkan dan dikalungkan adalah untuk kelas nomor speed classic mix yang dimenangkan tuan rumah pasangan Abas Hamid dan Nesthy Stella sebagai peraih medali emas.  Medali perak diraih pasangan JawaTimur, Rahmad Adi dan Dhorifatus. Sedangkan perunggu diboyong oleh pasangan DKI Jakarta, Aspar dan Mudji Mulyani.

Di nomor lead beregu putra , Jawa Timur unggul dan merebut medali emas. Regu Atlet Jawa Tengah akhirnya menyumbang medali perak dan perunggu untuk regu Jawa Barat.  Kelas boulder beregu team putri menampilkan penampilan memukau dari regu NTB yang berhasil merebut emas. Regu Jatim dan Jabar diurutan berikutnya dan menyumbang medali perak serta medali perunggu bagi kontingen daerahnya. 

Kelas Nomor yang termasuk saya nantikan yaitu kelas speed record putri, penampilan Arie Susanti Rahayu ternyata hanya menyumbang medali perunggu bagi kontingen Jawa Tengah. Desak Made Rita dari Bali dengan kemampuannyaberhasil meraih medali emas sesuai dengan prediksi kepala kontingen Regu Bali. Dia mengalahkan utusan Banten, Rajiah Sallsabillah yang menggondol perak. 

Yah, kali ini Arie Susanti kebanggaan kami semua warga Jawa Tengah belum berhasil menyumbangkan emas untuk kontingennya. Regu Jawa Tengah masih harus berjuang keras dan mempersembahkan penampilan terbaiknya untuk mampu menyumbang emas dari cabang olahraga panjat tebing.

Masih terkenang euforia ketika 2018 dulu, saat Arie Susanti pulang kampung dan disambut warga dengan mengaraknya keliling kota naik jeep dari alun alun. Saya termasuk penonton setia yang menunggu dipinggir jalan bersama rombongan ibu ibu eks anggota pencak silat Kabupaten. Hiburan yang membahagiakan untuk kota kecil di Kabupaten kami ini. Entah mengapa selalu ada rasa haru dan bangga setiap merah putih terbentang gagah dibawa oleh pengawal pengawal setianya. Apapun hasilnya tetap kami bangga, karena panjat tebing termasuk olahraga yang mendunia. Laba laba terbaik semoga selalu lahir dari Indonesia.