Mohon tunggu...
MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Semangat dan Tulus Baktiku Waktu Masih Merah Putih Seragamku

13 September 2021   18:31 Diperbarui: 13 September 2021   18:44 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sewaktu masih berseragam merah putih,

Sekolahku temboknya gampang kusam, kulihat retak dan meja kursinya begitu sederhana memangku kami sepanjang hari , yang harus tekun belajar menghitung... 

 Agar kami paham uang seratus, limaratus, seribu , duaribu. Agar  kami besar nanti pandai berjual beli hasil padi, ketela, dan jagung dilahan. Begitu pesan sederhana yang kuingat dari mahaguru

Merah putih juga kuingat mengenal tempat lain dari gambar dibuku. Ada bentuk rumah yang berbeda beda.  Dibedakan pula desa dan kota... dari sejuk hawa temaram lampu, dan terangbenderang hirukpikuknya pagi siang malam yang berlalu.

Bersyukur waktu itu, aku berombongan bisa berlomba . Dan pergi ke kota kecamatan sampai ke gedung Rimba graha..    Kenangan mabuk darat dan pusing dikendaraan berminyak solar kepunyaan desa,  yang rela mengantar cita cita sederhana kami semua, itulah yang tak gampang dilupa.

Bahagia rasanya, karena lomba kami ada hasil, sekolah mendapat perhatian tak dipandang sebelah mata. Ibu Pejabat tercinta berkunjung dan kami semua anak didik tercinta minum susu kedelai buatannya bersama sama waktu itu...

Bersalaman dan dielusnya kepala kami sudah buat kami tersipu dan bahahia. Sekolah mendapat kenangan alat bermain belajar kami jadi lebih beragam dan "ngota". Seingatku kemudian dinding sekolah kami dicat baru dan bersih.  Akupun dapat kenangan baju batik yang kala itu dianggap hadiah luarbiasa

Merah putihku waktu aku masih disekolah tak bisa dinilai harganya. Melihat anak anak merah putih sekarang, aku hanya bisa titip do'a. 

Semoga jadi generasi yang membawa bangsa lebih berwibawa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun