Momen 17Agustus tahun ini yang masih berselimut pandemi membuat keterbatasan kita semua untuk melakukan aktivitas yang sifatnya berkerumun, berkumpul dengan orang banyak. Tapi jangan surut semangat, beragam ide kreatif yang bisa menghibur hati bisa kita lakukan bersama keluarga .
Kebetulan ada kerabat kami yang rumahnya jejer berdampingan dan halaman sampingnya cukup luas dan memungkinkan untuk bergerak secara leluasa.Â
Kakek yang sudah pensiun ingin tetap melewati momen 17Agustus ini dengan penuh makna. Walhasil jadilah beragam lomba sederhana dilakukan. Mau ikut ikutan menggelar lomba2an yang sama juga boleh sekiranya berkenan. Â Â
Yang pertama lomba bakar jagung dengan menggunakan arang , kreasi bebas. Bapak dan semua anak yang ikut lomba ini bebas membumbui jagungnya. Ada yang polosan. Ada yang mengoleskan blueband banyak. Ada pula yang megulek lombok cabe dengan garam dan kemudian membalurkannya kejagung.Â
Tak terkita serunya kreasi membakar jagung ini. Hasilnya ada yg keasinan, gosonggosong dikit dan kalau digigit meninggalkan bekas hitam digigi. Tetapi ada pula yang gurih lumayan enaklah untuk  dimakan bersama. Hahaha...
Kreasi seru berikutnya adalah membuat mainan bedil bedilan, mobil mobilan dari pelepah pohon pisang.Buah pisang yang hijau masih kecil juga bisa digunakan untuk aksesoris. Lomba dibatasi waktu tertentu dan ini seperti kesempatan tutorial Bapak dan anak bekerjasama membuat karya yang bagus.Â
Menyenangkan sekali rasanya melihat anak anak antusias membuat aneka mainan sederhana dari bahan yang ada disekitar lingkungan mereka.Â
Kedekatan ayah dan anak juga bisa dibangun karena mereka berkomunikasi , bertukar pikiran dengan gaya bahasa sederhana dan sungguh hal ini menimbulkan rasa hati yang bahagia. Hati bahagia sumber imunitas tubuh yang luar biasa bukan?
Sedangkan ibu masing masing mengikuti lomba sambil menyiapkan tugas yang sudah dibagi. Â Menyiapkan konsumsi alias ransum untuk yang berlomba. Yang satu kebagian membuat nasi gurih, urap, goreng kerupuk. Yang satunya menyiapkan lauk telur rebus bumbu balado, tahu bacem dan ikan banyar yang digoreng.Â
Buahnya cukuplah pisang putri ayu yang ukurannya kecil dan mempunyai cita rasa manis hasil panen dikebun. Â Ibu ibu hanya diminta untuk menyajikannya secantik dan semenarik mungkin. Disajikan dalam hiasan daun pisang dan sayuran sebagai ornamen penghias. Â
Selesai lomba makanan dibagi sesuai dengan jumlah keluarga karena putraputrinya ada yang 2 dan 3. Yang berlomba dan capek mengikuti lomba tentu akan lahap menyantap hidangan tersebut. Teh hangat dan airputih sederhana teman minum kali ini. Menghindari es agar anak anak tidak batukpilek sesudahnya.