Menyiapkan bekal makan siang si bungsu adalahrutinitas yang harus dilakukan setiap hari senin-jum'at. Kadang saya kehabisan ide untuk membuat bekal dengan harapan bekalnya di makan dan habis. Â untuk itulah maka saya buat Lomba Bekal Kreatif
Lomba bekal kreatif adalah lomba yang saya selenggarakan pertama kali di acara liburan kreatif, ceria dan bermakna di tahun 2011. Dan selalu saya coba hadirkan setiap tahun pada berbagai kesempatan karena lomba ini bisa matching dengan segala judul acara. Sebenarnya lomba ini tidak hanya ditujukan pada kaum ibu saja tetapi tentu saja bisa untuk segmen remaja bahkan bapak-bapak.
Ada apa di balik lomba tersebut?
Tentu saja banyak hal yang bisa kita ambil manfaatnya  dari sekedar lomba bekal kreatif dan hadiahnya.  Sebenarnya ada beberapa nilai yang ingin saya angkat dalam lomba ini yaitu
KREATIVITAS
Kreatifitas  tentu saja menjadi penting untuk kita angkat dalam menyiapkan bekal anak karena anak-anak terutama yang usianya di bawah 7 tahun senang dengan bentuk yang unik dan kreatif apalagi jika anak tersebut termasuk sulit makan atau pilih pilih. Saat dia  menemukan makanan dengan bentuk yang lucu dan menarik insyaa Allah dia akan senang memakan bekalnya. Hal ini terjadi pada anak saya yang pertama yang sangat sulit untuk makan nasi sehingga nasi nya harus kita bentuk sedemikian rupa sehingga tidak lagi terlihat seperti nasi .
PENGETAHUAN TENTANG GIZI
Pengetahuan tentang gizi seimbang pun  sama pentingnya dengan kreatifitas karena ibu yang tahu dan mengerti gizi tentu akan menyajikan bekal anak dalam gizi berimbang yang di butuhkan anak sesuai usianya.  Pengetahuan tentang gizi ini tentu saja tidak hanya komposisi vitamin, protein dan lainnya.  Ada hal yang perlu diperhatikan ibu ketika menyiapkan makanan sang buah hati.  Selain menarik dengan komposisi berimbang juga kelezatannya. Â
Biasanya si anak akan sangat suka dengan rasa yang gurih dan jika bunda tidak peka akan bahaya MSG maka akan menambahkan MSG kedalam masakan nya baik dalam bentuk langsung maupun dalam bentuk kaldu rasa. Dan hal ini sebenarnya sebaiknya dihindari sedari awal anak kita kenal dengan makanan pendamping selain ASI tentu saja.
BONDING DAN NILAI EDUKASI
Anak yang tiap hari di bekali dengan makanan dari rumahnya tentu saja akan berbeda dengan anak yang jajan.  Dari sisi bonding ibu dan anak ini akan sangat membantu.  Insyaa Allah anak yang di bekali makanan dari rumah dan di masak ibunya tentu akan merasakan hal yang berbeda dengan anak yang di bekali uang jajan saja  dan tinggal beli makanannya sendiri jika lapar.  Dari segi efisiensi waktu juga ada karena waktu untuk pergi ke kantin tidak ada. Juga dalam hal edukasi tentang cara berhemat.  Bekal dari rumah tentu lebih hemat dari pada jajan.