Papua dikenal bukan hanya kekayaan alamnya, suku dan budaya tetapi juga dikenal dari kerajinan tangannya. Noken menjadi salah satu bukti hal tersebut. Noken yang merupakan tas yang terbuat dari serat pohon yang dirajut bagi masyarakat yang bermukim pada daerah pegunungan dan dari daun pandanus sp bagi masyarakat yang berada di daerah pinggiran pantai. Noken biasanya digunakan sebagai tas, pakaian. Noken yang berukuran besar untuk membawa hasil kebun, kayu, bayi, hewan-hewan kecil.
[caption id="attachment_304820" align="aligncenter" width="500" caption="noken yang terbuat dari pandanus sp. dok pri"][/caption]
Noken menyimpan banyak makna filosofi bagi masyarakat Papua, di antaranya noken sebagai lambang kesuburan, noken memiliki keselarasan dengan alam, dan noken juga sebagai ikatan batin antara seorang ibu dan anaknya. Noken sebagai lambang kesuburan dilihat dari bentuk noken yang mampu menampung banyak benda ini, menyerupai kandungan perempuan yang berisi janin seorang bayi dan biasanya keterampilan pembuatan noken menjadi penanda bahwa seorang gadis sudah siap dipersunting oleh seorang pria. Noken memiliki keselarasan dengan alam dapat dilihat dari bahan pembuatannya yang masih memanfaatkan alam dalam hal bahan baku dalam pembuatan dan pewarnaan. Noken juga dapat dikatakan sebagai pengikat batin antara ibu dan anak tetapi juga tentang tanah kelahirannya.
[caption id="attachment_304824" align="aligncenter" width="500" caption="beberapa jenis noken. dok pri"]
Noken memiliki beberapa fungsi, yaitu fungsi sosial dengan noken kita bisa melihat asal suku. Ini dimungkinkan karena corak, bentuk, pewarnaan, hiasan pada noken dari setiap suku berbeda-beda. Selain sebagai fungsi sosial noken juga memiliki fungsi budaya, dengan melihat bahwa noken dipakai dalam semua acara adat. Dan juga noken mempunyai fungsi ekonomi, kita bisa mengetahui ini dengan noken dipakai sebagai penyimpan bahan makanan untuk keperluan mendesak.
[caption id="attachment_304821" align="aligncenter" width="500" caption="salah satu fungsi noken. dok pri"]
untuk menjaga warisan budaya ini pemerintah dan masyarakat papua, berupaya mengusulkan noken sebagai "warisan budaya tak benda" kepada UNESCO. setelah melalui proses yang panjang hampir lebih dari 2 tahun, akhirnya pada tanggal 4 Desember 2012 noken diterima oleh UNESCO sebagai "warisan budaya takbenda". ini menunjukkan bahwa noken juga merupakan salah satu identitas budaya masyarakat papua yang perlu dijaga kelestariannya supaya dapat juga dilihat oleh generasi berikutnya.
[caption id="attachment_304822" align="aligncenter" width="500" caption="bukti pengakuan dari UNESCO. dok pri"]
Salam Jepret
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H