Mohon tunggu...
Mamaya
Mamaya Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga -

Selalu memohon kebaikan dan yang terbaik, dunia dan akhirat,untuk semua ...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanti Transportasi Umum yang Nyaman Bagi Muslimah

12 Agustus 2014   22:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:43 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semakmur apapun rakyat sebuah Negara, yang namanya transportasi umum pasti akan tetap dibutuhkan. Dan pemerintah serta perusahaan swasta selalu berusaha memenuhi kebutuhan penggunanya semaksimal kemampuan yang ada. Tapi sebatas apa yang dipenuhi selama ini belumlah maksimal menurut kebutuhan pengguna jasa. Terutama konsumen perempuan yang di banyak model transportasi sering diabaikan kebutuhannya dan dilecehkan keberadaannya. Kenapa ?

Fasilitas transportasi kita belumlah layak dan memadai sebagaimana adanya. Lihatlah angkutan kota, diisi sesuai jatah izin dinas/ kemenhub pun sudah mpet-mpetan. Ibu-ibu, si gadispun disesaki oleh paha-paha ngangkang si pria kalau duduk, tak ada toleransi, yang penting yang duluan naik , enjoylah duduknya, dan yang kemudian naik, myempilpun setengah pantat tak papa. Yang penting uang sopir cukup dan kalau enaknya lebih dari porsi yang ditetapkan.

Lihat lagi angkutanumum antar daerah. Ini angkutan rakyat, ya, jangan lihat yang ber ac, apatah lagi yang patas, cukup mewah sih. Lihat yang non ac lah. Benar-benar prihatin. Bangku duduk dibuat seminim mungkin, lalu dudukpun diacak-acak saja laki dan perempuan, kurus ataupun gemuk. Yah, pasti banyak sudah ibu-ibu dan para gadis yang merasakan duduk super tidak nyaman di antara bapak-bapak yang duduk seenaknya. Tersiksa sekian jam. Bahkan sering penumpang dijahili bapak-bapak yang tangannya ewer-ewer saat si gadis dan ibu-ibu terantuk-antuk ke samping kiri kanan karena tertidur-tidur ayam. Kadang tangan si pria sudah numpang di pinggang atau panggul sebelahnya.

Itulan secuil gambaran nyata angkutan umum. Dan karena alasan itu jualah kiranya pengelola kereta api sampai menyediakan gerbong khusus ladys agar menghindari pelecehan seksual terhadap kaum hawa di transportasi umum kereta api. Bagaimana dengan transportasi bus ? Kapan kami kaum perempuan bisa merasakan nyaman tanpa tindisan badan bapak-bapak yang bukan muhrim di sebelah kita selama perjalanan? Tanpa senggolan paha bapak yang bukan muhrim di sebelah kita saat sekian jam di mobil umum?

Adakah pemerintah yang berkompeten mafhum soal ini?Adakah perusahaan bus yang peduli tentang ini? Tentang inginnya kaum perempuan tidak merasa tak nyaman di dalam bus umum?

Angkat tangan, salut, dan apresiasi untuk pengusaha yang mau pelopori peduli dengan transportasi nyaman untuk muslimah. Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun