Panduan hidup di dunia untuk menuju akhirat adalah agama, keberagamaan dalam berkehidupan. Setiap orang bebas menetapkan dan menjalankan agama apa yang dianutnya. Pemerintah adalah pemimpin dunia yang pertanggungjawabannya sampai ke akhirat kelak.
Polisi Wanita dan aparat lainnya sebagai umat beragama tidak harus keluar dari kewajiban beragama karena profesinya. Jilbab polisi wanita sampai sekarang belum kelar masalahnya untuk diputuskan harus berjilbab bagi yang muslim. Kenapa dikatakan harus ? Karena seorang muslim harus menjalankan syariat agamanya. Tidak ada tawar menawar mestinya. Walaupun saat ini tawaran pemerintah yang berada di atas angin di dunia ini, karena, para polisi wanita rela dilarang berjilbab demi masih bisa hidup.
Kepada Kapolri disampaikan tanpa kupasan basa-basi lagi, bahwa berjilbab itu wajib bagi seorang muslim. Wajib. Tidak ada kata tunggu persetujuan pemimpin dunia manapun. Karena pemimpin dunia-akhirat sudah mewajibkan. Kecuali bila pimpinan Negara ini sudah siap untuk menanggung dosa dunia akhirat para polwan yang dilarang berjilbab itu.
Apalagi disini Negara muslim terbesar dunia. Apalagi yang perlu dipertimbangkan ? Pemimpin pembuat kebijakan, haruskah laknat Allah turun dulu baru kewajiban ini bisa disetujui ?
Negara Amerika yang mayoriti non muslim saja mau bertoleransi terhadap umat muslim, terhadap polisi wanitanya yang sudah dibolehkan berjilbab. Kenapa di Indonesia yang mayoriti muslim bisa dibekap oleh  pemimpin yang juga pasti mayoriti muslim. Ada apa ? Ayo, bukalah mata hati Anda wahai pemimpin Polri, petinggi legislatif dan petinggi pemerintah Indonesia. Putuskan segera Polwan muslim harus berjilbab, dan jadilah pahlawan Islam atau sebaliknya. Juga kepada kesatuan-kesatuan lainnya yang masih tanda tanya. Demikian yang menjadi harapan, terima kasih untuk persetujuannya yang segera. Salam damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H