Demo Front Pembela Islam (FPI) hari Jumat 14 Oktober lalu tak berakhir dengan damai. Taman dirusak, sampah berserakan, ruang kota diisi dengan teriakan nan sadis ‘ayo bunuh Ahok!’ Keadaan semi-anarkis telah tumpah ke jalan raya, di depan Balai Kota.
Adik dari Ustadz Jefri Al-Buchori, Fajar Siddiq, pernah mengakui bahwa demo-demo FPI selalu berkoordinasi dengan partai Gerindra. Berarti demo kali ini pun besar kemungkinannya ada keterlibatan Gerindra di demo FPI Jumat lalu.
Apalagi ada Habiburokhman di tengah-tengah massa FPI. Ia mendapat panggung utama untuk mengarahkan demo tersebut.
Muncul juga di antara mereka, Amien Rais, salah satu pendiri Koalisi Merah Putih (KMP), yang juga percaya KMP adalah benteng terakhir kedaulatan Indonesia.
Diperkuat lagi dengan edaran video berisi keterangan Tengku Zulkarnaen yang mau menurunkan Presiden lewat demo 4 November nanti. Kecurigaan saya semakin kuat. Demo bela agama ini ternyata berbau politik. Ada tokoh-tokoh berkepentingan yang ‘menyetir’ FPI ke arah yang berlawanan. Apalagi FPI berencana mendatangkan puluhan ribu anggotanya dari berbagai daerah. Masa iya hanya untuk mendemo Ahok, Gubernur Jakarta, perlu massa sebanyak itu dari penjuru-penjuru Indonesia?
Jangan-jangan ada rencana menyentuh Kepala Negara lewat demo-demo FPI yang dipicu oleh KMP, koalisi milik Prabowo Subianto. Harus diingat Prabowo juga merupakan lawan politik Jokowi di Pilpres 2014 yang lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H