Mohon tunggu...
Mama Totik
Mama Totik Mohon Tunggu... Administrasi - Bincang Ringan di Ruang Imaji

Coffee - Books - Food - Movie - Music - Interior - Art - Special Parenting www.debiutilulistory.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Trip

Terpesona Keramahan Warga Bandung

7 Desember 2023   17:44 Diperbarui: 7 Desember 2023   17:50 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Minggu lalu saya berkesempatan untuk menghabiskan waktu sepekan di Bandung. Sebetulnya saya sudah sering ke kota kembang ini untuk berbagai keperluan, tetapi baru kali ini saya betul betul leluasa menikmati waktu menjelajah kota  tanpa terikat acara apapun

Dan saya merasakan betul betapa nyamannya Bandung untuk jadi kota wisata karena keramahan warganya. Menurut saya ini adalah point terpenting syarat sebuah kota wisata. Saya betul betul terpesona dengan keramahan warga Bandung. Mulai dari sopir grab/gocar, mas mas gofood, penjaga museum, pelayan kafe, staf hotel sampai sesama pengunjung tempat wisata, semuanya ramah ramah. Berikut saya tuliskan beberapa kisahnya : 

Ketika saya dan anak saya bergantian foto di depan air terjun buatan di mal Paris Van Java, seorang remaja wanita mendekati kami dan menawarkan diri mengambil foto kami "Ibu mau saya fotokan berdua ?" katanya sambil tersenyum manis. Astaga, baik bangeet. Tentu saja saya langsung mengiyakan. Dan adik tersebut dg sigap ceprat cepret take foto kami, lalu meminta saya memeriksa ulang apakah sudah memuaskan. Setelah itu dia pun pamit pergi bersama rombongannya. Lah saya pikir, adik ini nanti akan gantian meminta saya motret dirinya juga. Ternyata dia memang betul betul hanya nolongin saya. Duh baiknya. Jangan harap anda ketemu beginian lho di Semarang, kota asal saya, hahaha. 

Kisah lainnya terjadi saat saya menunggu hujan reda di teritisan Museum Geologi Bandung. Saat itu bangku-bangku duduk yang tersedia kebetulan penuh. Saya sih nggak masalah berdiri karena memang niatnya juga jalan-jalan. Tiba-tiba seorang pemuda tinggi besar dengan rambut gondrong dikuncir mendekati saya. "Ibu silakan kalau mau duduk", dia mempersilakan duduk dengan logat sundanya yang kental, dia memang mau beranjak pergi. Wah, lagi-lagi saya terpesona. Sopan sekali adik ini, di balik penampilannya yang gahar. Sempat-sempatnya dia menawarkan tempat duduk, sopan santun sesuatu yang jarang sekali saya temui.

Di Bandung saya berkesempatan mendatangi cafe baru, Restoe Boemi, milik Ahmad Dhani,pemimpin grup musik legendaris Dewa 19. Melihat interior cafe yang unik saya meminta ijin untuk foto-foto. Ternyata staf dengan ramah malah mengajak saya berkeliling melihat semua dining area yang ada di lantai 2, menjelaskan mana area private dining room, smoking area, hingga menceritakan bagaimana Ahmad Dhani sendiri yang menata interiornya serta kapan saja sang maestro berkunjung ke cafe. Staf ini bukan hanya memposisikan diri sebagai waitres tapi juga PR yg baik. Saya lihat itu juga dilakukan ke tamu-tamu yang lain. Para staf nggak segan-segan menawarkan diri untuk mengambil foto para tamu. 

Bukan cafe itu saja sih yang stafnya ramah. Di Hello Summer, cafe baru yang lagi ngehits di Bandung, para staf juga ramah-ramah, baik staf laki-laki maupun perempuan. Di rumah makan-rumah makan biasa juga saya selalu mendapat pelayanan yang penuh senyum. 

Selama di Bandung, kemana-mana saya menggunakan jasa gocar/grabcar. Di sinilah saya paling merasakan bedanya Bandung dengan kota asal saya. Rata-rata driver yang melayani saya, sangat ramah & sopan. Bahkan satu ketika saat gocar/grabcar yang saya tumpangi terjebak macet dan hujan deras, driver yang berlogat Batak itu justru menenangkan saya,"Ibu nggak buru-buru kan ya, kita jalani saja ya macet begini, yang penting sampai kan". Padahal kalau itu terjadi di Semarang, rata-rata sopir grabcar/gocar pasti mengeluarkan sejuta keluhan yang bikin penumpang nggak enak hati. Asal tahu saja, di Semarang itu jarang terjadi macet, kalaupun macet ya hanya di waktu-waktu tertentu. Beda dengan Bandung yg traffic nya padat & nyaris selalu macet di mana-mana. 

Bagaimana dengan staf hotel ? Rata-rata staf hotel memang selalu diwajibkan bersikap ramah. Tetapi Bandung ini memang beda lho. Di hotel berbintang, secara umum ada rasa kebanggaan yang berlebih dari para staf bisa bekerja di situ sehingga kadang terlihatsikap ambigue antara ramah dan arogan, eh gimana sih...ya begitulah. Tapi di Bandung saya nggak melihat itu. Keramahan staf hotel nampak natural, tidak dibuat-buat, helpful banget, tidak terkesan dipaksakan. 

Dari beberapa kisah tersebut, dan sebetulnya masih banyak kisah lainnya, saya rasa nggak berlebihan jika menyimpulkan bahwa mungkin keramahan warganya ini yang membuat Bandung tetap menjadi kota wisata favorit hingga saat ini.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun