Peristiwa remaja membunuh balita sangat menggemparkan. Tak urung suami saya yang biasanya cuek, kali ini berkali-kali berujar, "Kok bisa ya...kok bisa". Bagaimana tidak heboh, ada beberapa fakta yang dikemukakan polisi membuat kita mengernyitkan kening takjub termasuk pak polisi sendiri, antara lain:
1. Pelaku (NF) masih terbilang anak-anak baru 15 thÂ
2. Anak yang dibunuh pun masih balita, baru 6 th
3. NF datang ke kantor polisi dan mengaku langsung di depan polisi
4. NF mengaku terinspirasi film dan menggambarkan adegan pembunuhan
5. NF mengatakan berkali-kali "saya puas"
6. NF sempat menulis di FB-nya status "Balita tak bernyawa itu masih di lemari bajuku...banyak warga mencarinya..pak rw selaku polisi dan pak rt yang memeriksa rumah ku seluruhnya tak satupun dari mereka yang menemukan nya.."( https://www.liputan6.com/news/read/4197091/ini-status-fb-diduga-milik-abg-usai-bunuh-bocah-6-tahun )
Di awal kasus ini tayang, saya melihat di televisi, ekspresi wajah Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo nampak prihatin dengan kasus ini, "Mudah-mudahan jika diperiksa nanti, adik ini tidak memiliki masalah kejiwaan lain yg serius".
Bagaimana tidak prihatin ya, kok bisa umur segitu membunuh? Di kemudian hari, para ahli kejiwaan pun diikutsertakan dalam memeriksa NF. Media menuliskan bahwa NF punya karakter pendiam, cukup cerdas, suka menggambar, suka menyiksa binatang seperti katak dan cicak, melempar kucingnya dari lantai dua rumahnya.
Dari berbagai hal yang diungkap media, pendapat di tengah masyarakat pun bermunculan. Ada yang menduga NF adalah sosok psikopat, korban KDRT ayahnya, korban film horor, dll.Â