Mohon tunggu...
Mama Totik
Mama Totik Mohon Tunggu... Administrasi - Bincang Ringan di Ruang Imaji

Coffee - Books - Food - Movie - Music - Interior - Art - Special Parenting www.debiutilulistory.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar Nilai Positif dari Pitutur “Jowo”

28 Oktober 2016   20:46 Diperbarui: 28 Oktober 2016   21:19 15778
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin anda akan mendebat begini, “Ah saya sering berbuat baik tapi toh orang tidak membalas saya dengan kebaikan juga”. Jangan khawatir. Perbuatan baik dan balasannya tidak selalu linier kok. Berbuat baik ke A, balasan bisa datang dari si B, si C dst. Dengan demikian jangan pula membuat batasan dalam berbuat baik. Hanya mau membantu yang seagama, sesuku dsb.

Witing Tresno jalaran saka kulino Sumber : http://www.hipwee.com
Witing Tresno jalaran saka kulino Sumber : http://www.hipwee.com

5. Witing Tresno Jalaran Saka Kulino (Tumbuhnya cinta karena terbiasa)

Pepatah jawa kuno ini sangat familiar bagi orang jawa, maknanya kurang lebih adalah, bahwa rasa cinta biasanya akan datang jika kita telah terbiasa menjalin komunikasi dan interaksi. 

Saya tidak hendak mengaitkan ini dalam pengertian cinta sebagai hubungan antara lelaki dan perempuan. Hubungan seperti itu saya yakin pembaca sudah jauh lebih paham. 

Tapi saya lebih menyoroti ke makna tumbuhnya perasaan karena terbiasa. Dalam arti bahwa segala sesuatu itu harus dirawat. Pertemanan perlu dirawat, karier perlu dirawat, pekerjaan perlu dirawat.

  • Merawat pertemanan bisa dengan rutin mulai menyapa. Jangan hanya menyapa jika ada maunya saja. Banyak kan yang begini ? Kalau sungkan melalui japri bisa melalui grup. Ada lho sahabat saya di grup WA yang setiap pagi rajin menyapa teman satu persatu. Saya menjuluki dia si tukang absen. Tapi meskipun hanya begitu, dia menjadi pemersatu sahabat sekaligus membuat grup hidup.
  • Merawat karier mutlak diperlukan. Dengan apa ? Dengan kerja keras, terus belajar dan dedikasi. Jangan merawat karier dengan cara menyuap atau menjilat atasan atau nepotisme. Dengan 3 cara ini mungkin karier cepat naik, tapi selanjutnya akan cepat terlihat juga bahwa anda tidak kapabel. Dan dengan segera anda terpinggirkan dengan sendirinya. 
  • Mengapa merawat pekerjaan itu penting ? Karena banyak orang mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai keinginan. Ketimbang kita terus gelisah karena rasa tidak puas, mending belajar mencintai pekerjaan. Banyak kok orang sukses yang berawal dari “terpaksa karena nggak ada kerjaan lain”. Jika kemudian mereka sukses ya karena mereka berhasil perlahan-lahan mencintai pekerjaannya.


6. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto Dhur Angkoro (Mempercantik keindahan dunia, memberantas angkara murka)

Kata Mutiara Jawa kuno ini bermaksud memberi pesan kepada manusia agar ketika hidup di dunia hendaknya berusaha memperindah dunia ini dengan rasa cinta kasih kepada semesta, serta memberantas sifat angkara murka dan segala sifat tercela yang merusak dunia.

7. Ojo Dumeh, Ojo Gumunan, Ojo Kagetan (Jangan mentang-mentang, jangan mudah kagum, jangan mudah terkejut)

  • Ojo Dumeh artinya jangan mentang-mentang. Mentang-mentang berkuasa, mentang-mentang cantik, mentang-mentang kaya dst. Hidup harus selalu rendah hati dan mawas diri. 
  • Ojo Gumunan atau jangan mudah heran. Nasihat ini menyuruh kita untuk selalu memperluas wawasan sehingga tidak mudah terkagum-kagum. Kenapa tidak boleh mudah kagum ? Karena nenek moyang khawatir jika kita mudah kagum maka kita akan mudah tertipu atau mudah goyah pada prinsip hidup.
  • Ojo kagetan atau jangan mudah kaget. Kehidupan selalu dinamis, perubahan selalu terjadi. Maka bersikaplah tenang dalam menyikapi segala sesuatu. Nasehat ini mengandung makna pula agar kita selalu siap menghadapi segala hal.


8. Aja keminter mundhak keblinger, aja cidra mundhak cilaka ( Jangan sok pintar nanti tersesat, jangan berbuat curang nanti celaka)

  • Aja keminter mundhak keblinger artinya jangan sok pintar nanti sesat pikiran. Nasihat ini menganjurkan agar meskipun pintar tapi kita tetap harus bersifat terbuka pada pendapat orang lain. Orang yang terlalu mengagungkan kepandaiannya seringkali berakhir dengan memperbodoh dirinya sendiri. 
  • Ojo cidra mundak cilaka artinya jangan berbuat curang nanti celaka. Nasihat ini menekankan agar kita selalu jujur karena hidup jujur dan lurus itulah yang terbaik. Apa contohnya ? Ini misalnya : 

Memperoleh sederetan gelar tapi dengan “membeli” pada akhirnya hanya akan berbuah cemooh dan bisa jadi berakhir di bui. 

Cepat kaya karena korupsi dan suap termasuk dalam perilaku "cidra" juga. Pada awalnya mungkin akan merasa sangat nyaman karena uang diperoleh dengan begitu mudah. Siapa yang nggak senang punya rumah mewah dengan luas halaman nyaris sehektar, mobil puluhan, dst. Tapi jika ternyata berakhir dengan disita polisi atau KPK apa enaknya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun