Banyak anak di tingkat SD mengalami kesulitan saat menghadapi pelajaran matematika. Saat kelas 1, 2, nilainya bagus2. Tapi begitu menginjak kelas 3 dst, mereka makin sulit memahami dan nilai jg tdk sebagus dulu. Kenapa ya ? Saya mencoba menelusuri lewat pengalaman menangani anak2 bimbingan saya. Kelemahan yang paling menonjol adalah KURANGNYA KEMAMPUAN BERPIKIR SECARA ABSTRAK. Jadi rupanya sebagian besar anak2 ini masih berpikir secara KONGKRIT. Pada kelas atas, level berpikir kongkrit sdh tidak bisa lagi diterapkan sepenuhnya. Iya, bayangin aja, bagaimana memberi contoh kongkrit menghitung volume balok misalnya. Akan repot sekali jika persatu soal hrs diurai secara kongkrit. Nah lho ! Trus bagaimana dong ? Ada 2 metode paling efektif menurut saya, bisa membantu anak lebih mampu berpikir abstrak 1. Menggunakan alat bantu sketsa/gambar 2. Aktivitas melatih berpikir abstrak. 1. S K E T S A Nah sekarang mari kita bicara soal sketsa Alat bantu sketsa bisa dengan mudah dilakukan, asal anak sudah terlatih membaca gambar dan pembimbing mampu membuat gambar yg mudah dibaca. ( Sketsa2 inilah yg sebenarnya menjadi dasar pembentukan pola belajar Mind Mapping. Akan saya jelaskan soal ini lain waktu ). [caption id="attachment_288156" align="aligncenter" width="617" caption="Contoh sketsa sederhana menjelaskan pecahan 1/4 by Mama Totik"][/caption] Kemudian, bagaimana agar anak bisa membaca gambar ? Ya dengan latihan menuangkan ide lewat gambar sejak kecil. Itulah gunanya latihan menggambar bagi anak2. Selain melatih motorik, menggambar juga agar anak terbiasa menuangkan dan menangkap ide secara grafis. Kita tidak perlu ahli membuat sketsa, yg penting terbaca maksudnya. Jadi siapapun pasti bisa. [caption id="attachment_288161" align="aligncenter" width="768" caption="Membuat Kebun Binatang dari Balok Sumber : dok.Mama Totik"]
2. AKTIVITAS MELATIH BERPIKIR ABSTRAK Nah sekarang apa saja sih aktivitas yg bisa melatih kemampuan anak berpikir abstrak. Banyak sekali metode latihan yg bisa dipakai, saya tulis yg mudah dan sering saya praktekkan saja ya : 1. Bermain peta ---> Untuk anak yg masih kecil, bermainlah menyembunyikan barang. Lalu buatkan peta sederhana, menunjukkan lokasi di mana barang itu ada. Minta dia menemukan. Pertama dibimbing, berikutnya pasti dia sdh mulai bisa baca peta. Untuk anak yg sdh besar, minta dia menggambarkan denah kamar secara lengkap. Nggak perlu bagus, yg penting lengkap & terbaca. 2. Bermain Balok ---> ajarkan anak membuat bentuk manusia, huruf, angka, binatang dll dr balok. Kemudian ajarkan membuat denah rumah dr balok. Makin pintar maka tambahkan tingkat kesulitan. Mana letak pintu, mana letak kamar mandi, dst. 3. Bermain Mengelompokkan ---> mengajarkan anak mengelompokkan benda berdasar fungsi, bentuk, warna. Pakai saja barang2 yang ada. [caption id="attachment_288162" align="aligncenter" width="400" caption="Contoh Mengelompokkan Sumber : Montessori.com"]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI