gambar dari google
Waktu dilamar suaminya, Mumun masih kelas 2 Madrasah Aliyah. Sebenarnya dia tidak mau nikah muda, tapi dia lebih tidak mau masuk neraka, bila membantah perintah ibunya. Jadilah Mumun istri ketiga dari Haji Gopur, juragan tanah di kampungnya.
Jangankan Haji Gopur yang sudah bau tanah dan sakit-sakitan, teman sekolahnya saja banyak yang naksir Munaroh, nama asli Mumun. Ramli yang terkenal playboy di sekolah, rela putuskan semua pacar bila Mumun mau jadi pacarnya. Faisal anak pemilik tambak lele, janji membelikan motor Mio bila mau terima cintanya. Tapi Mumun tetap Mumun, gadis yang selalu dengar apa kata ibunya.
"Kalo sekolah, jangan pacaran, Mun"
"Kenape, Mak?"
"Pelajaran gak bakal masuk ke otak. Yang ada lu mikirin pacar mulu. Ntar kalo berantem, lu nagis. Kalo seneng, lu senyum-senyum sendiri. Kapan mao belajarnya kalo gitu?"
"Iye, Mak"
Iye Mak dan Iye Mak. Kata itu selalu keluar saat ibunya memberi perintah. Mumun terlanjur percaya begitu saja bahwa surga ada di telapak kaki ibu.
"Anak perempuan itu gak usah sekolah tinggi-tinggi, Mun,"
"Kanape, Mak?
"Sepinter apapun anak perempuan, pasti larinya ke dapur dan kasur. Ngurus suami, ngurus anak"