Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tarian Alam

28 Desember 2010   08:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:18 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

menarilah dengan indah
ekspresikan nyanyian jiwa
lenggak lenggok penuh gairah
membuai asa dalam gerak

menarilah dengan rasa
lemah gemulai mengikuti nyanyian alam
menghentak seirama hembusan angin
bergelora mengikuti desir ombak

menarilah dengan lembut
selembut embun pagi
selembut rinai hujan
selembut kabut senja pengunungan

menarilah rampak serempak
seirama alam mengalun
menjaga gerak memadu
memaling hanyut larut tercerabut

Srengseng Sawah, 28 Desember 2010

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun