Dunia orang mati adalah dunia yang tidak mudah diketahui. Karena ia hidup di dunia yang berbeda dengan kehidupan manusia yang belum mati. Namun demikian, ada cara-cara tertentu yang dapat dilakukan manusia untuk mengetahui dunia tersebut. Dari penelusuran penulis, paling tidak ada empat cara yang dilakukan manusia untuk dapat mengetahui Dunia Orang Mati.
Pertama, dengan bertanya kepada pengalaman orang yang pernah mati suri. Cara ini yang dilakukan para peneliti yang ingin mengetahui dunia orang mati. Seperti yang dilakukan olehDr. Raymond A. Moody (1975) yang meneliti 150 orang yang pernah mati suri tentang pengalamannya di dunia kematian.Dari penelitian tersebut dapat diketahui perasaan dan apa yang dilihat oleh orang mati. Salah satu penelitian terbaru tentang pengalaman mendekati kematian (Near Death Experience) adalah yang dilakukan oleh Dr. Melvin Morse. MD. Ia salah seorang Assosiate Profesor Pediatriks (Ilmu Kesehatan Anak-anak) di Universitas Washington Amerika Serikat. Ia telah menghabiskan waktu penelitian 15 tahun untuk meneliti kehidupan anak-anak terkait dengan pengalaman mendekati kematian.Buku terbarunya adalah “Where God Lives” (2001).
Pengalaman kehidupan orang mati telah menjadi kajian akademis di berbagai Universitas dunia. Pasca peluncuran buku fenomenal Life After Life Raymond yaitu pada 1981 didirikan International Association for Near Death Studies (IANDS). Sejumlah penelitian danpendidikan tentang aspek fisik, psikologi, sosial dan spiritual terkait dengan kehidupan setelah kematian dilakukan oleh lembaga ini.
Kedua melalui mimpi. Cara ini memang tidak mudah dilakukan karena mimpi tidak mudah untuk dilakukan secara sengaja. Namun demikian, tidak sedikit orang yang sering bermimpi bertemu dengan orang-orang yang telah meninggal dunia. Pengetahuan tentang orang sudah mati yang diperoleh melalui mimpi ini juga dialami oleh Nabi Muhammad saw. yang bermimpi melihat orang yang menyakiti dirinya sendiri dengan memasukkan besi ke mulutnya dan banyak kejadian lain yang Nabi melihat dalam mimpinya. Seperti yang diceritakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukharidari SamarahBin Jadah.
Pengalaman mimpi juga dialami oleh seorang ulama. Ia bercerita, “Aku bertemu Mansyur bin Ammar. Aku bertanyakepadanya, ‘apa yang dilakukan oleh Allah terhadap Anda?’ Ia menjawab, ‘setelah dibawa menghadap Allah, aku ditanya oleh-Nya, ‘Apa yang kamu bawa kepada-Ku, hai Mansyur?’ Aku menjawab ‘Aku telah pergi haji sebanyak tiga puluh enam kali.’ Allah berfirman. ‘Aku tidak menerima satu pundari ibadah hajimu itu. Apa lagi yang kamu bawa kepasa-Ku Mansyur? Aku menjawab, ‘Aku telah menghatamkan al-Qur’an sebanyak tiga ratus enam puluh kali.’ Allah berfirman. ‘Aku tidak menerimasatu pun. Apa lagi yang kamu bawa kepada-Ku, hai Mansyur?’Aku menjawab. ‘Aku membawa-Mu, Tuhanku.’ Allah berfirman. ‘Dan sekarang kamu telah datang kepada-Ku. Pergilah kamu, Aku telah mengampunimu.” (Imam al-Qurthubi: 2012)
Ketiga, melalui kemampuan mendengar langsung suara para roh orang mati. Seperti sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim dari Zaid bin Tsabit menceritakanbahwa suatu hari salah seorang sahabat bersama Rasulullah di sebuah kebun. Rasulullah saat itu sedang menaiki keledai, tiba-tiba keledai itu terkejut sampai miring badannya, sehingga Rasulullah hampir jatuh. Rupanya di tempat itu ada beberapa kuburan. Rasulullah berkata, siapa yang mengetahui kuburan siapakah ini? Seorang laki-laki menerangkan bahwa ia kenal akan orang-orang di kuburan ini. Berkatalah Rasulullah: Mereka semua sedang disiksa. Sekiranya tidak dikhawatirkan kamu akan takut, aku akan mendo’akan kepada Allah agar kamu diberi kemampuan mendengar siksa kubur sebagaimana aku sendiri mendegarnya.
Kemampuan mendengar dan bahkan melihat roh-roh dalam kajian Parapsycholgy bisa dipelajari yaitu dikenal dengan kemampuan clairvoyance atau ilmu terawangan dan pengalaman keluar dari tubuh (Out of Body Experience). Dengan ilmu itu manusia dapat mendengar, melihat dan berdialog dengan roh-roh dan makhluk ghaib.
Keempat, melalui media orang hidup. Cara ini biasa dilakukan oleh ahli-ahli Spritism, yang dengan pengetahuan itu orang dapat mendatangkan, memanggil atau berhubungan dengan roh-roh orang yang telah meninggal dunia, baik yang telah meninggal baru maupun yang sudah lama. Medium yang digunakan adalah orang yang masih hidup sehingga roh itu dapat berbicara dan bercerita tentang pengalamannya semasa hidupnya maupun setelah ia meninggal dunia.
Seorang ahli spiritism bangsa Amerika, Prof. Dr. Carl A. Wickland, M.D menerangkan pengalamannya selama 30 tahun menghubungi roh-roh orang yang meninggal dunia dalam bukunya yang terkenal “Thirty Years Among the Dead” (1924). Dalam buku tersebut dilaporkan dialog dengan berbagai macam roh-roh orang yang sudah meninggal dunia dari kalangan orang tua, anak-anak, pejabat, orang-orang saleh dan lain-lain.
Dari hasil penelitiannya tersebut diketahui bahwa roh-rohorang yang baik selama hidupnya berada dalam kegembiraan dan kebahagiaan. Sementara roh-roh orang yangjahat berada dalam kesusahan dan kesedihan. (Bey Arifin: 1998)
Cara keempat yaitu berdialog dengan roh melalui medium orang hidup masih menyisakan perdebatan. Apakah betul yang berhasil hadir melalui medium orang hidup itu roh orang yang meninggal atau itu sesungguhnya jin yang menyerupai roh orang yang meninggal? Pertanyaan ini belum menemukan jawaban yang pasti. Inilah tantangan para spiritism untuk membuktikan bahwa pengetahuan yang diperolehnya adalah benar adanya. (Waallahu ‘alamu bisshowab)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H