Satu-satu bunga berguguran
Jatuh luluh tersungkur ke tanah  Berbaring
Mencium
Menyatu denganya
Satu-satu bunga berguguran
Tak tua tak jua muda
Ketika saatnya tiba
Ia ucap selamat tinggal
Pada ranting yang tak lagi penting
Pada batang yang tak bisa menentang
Pada pohon yang tak bisa lagi dimohon
Satu-satu bunga berguguran
Tangis daun tak membuat urung
Isak tangkai tak membuat lalai
Jerit akar tak membuat terbakar
Satu-satu bunga berguguran
Harumnya menembus langit
Wanginya menjaga bumi
Namanya abadi terpatri
Satu-satu bunga berguguran
Pulang kembali kepada-Nya
Menjinjing sekeranjang harumnya
Menggendong sekarung wanginya
Selamat jalan wahai bunga-bunga
Wangimu terus tercium sepanjang waktu.
Bobos, 12 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H