Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Idealisme Dapur Ngebul

31 Agustus 2018   04:00 Diperbarui: 14 September 2018   15:27 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivis punya idealismeDonatur punya kepentinganKetika keduanya bertemu apa yg terjadi?
Dengan dananya donatur mewujudkan idealisme
Dengan idealismenya aktifis memperlancar kepentingan  

Jangan anggap itu perselingkuhan
Jangan anggap itu pelacuran
Jangan anggap itu persekongkolan
Itu adalah kerjasama mutualisme!

Begitulah hidup
Saling memberi, saling menerima

Jangan biarkan idealismemu kering kehausan
Jangan biarkan idealismemu sekarat kelaparan
Kau hidup bukan hanya dengan idealismemu
Kau hidup bukan hanya dengan apa yg kau anggap benar
Hidupmu nyata, butuh makan dan ehm.. sedikit bergaya
Hidupmu real, butuh hiburan
butuh nyala api kompormu
dapurmu menunggu diberi asap    

Sadarlah!
Rawat baik-baik idealismemu
Beri ia makan
Jangan sampai mati kerontang kelaparan  

Jika kau ragu, temui nuranimu
Ia sedang bercanda dengan idealismemu
Sementara realitas mengintip di celah cahaya.

Condet, 26 Januari 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun