Mohon tunggu...
Maman A Rahman
Maman A Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menyapamu

2 November 2010   02:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:55 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam termenung kumengingtamu

dalam diam kumencarimu

dalam hening kumelacak jejakmu

tak ada wajah yang dapat kukenang

tak ada suara yang kudengar

smakin dalam mengingatmu

yang kutemukan huruf-huruf kaku,

bekumembisu

kusapa dengan segenap kerinduan

hai......

berkali-kali tak ada jawab disana

aku pun bingung harus dengan apa menyapamu

panggilan akrab pun tak engkau sahut

ternyata namamu puluhan

bahkan mungkin ratusan

kupanggil satu persatu nama yang kukenal

tak jua ada sahut disana

kutautkan dua bulu mataku

kucoba menyapamu tanpa hai

nama indahmu kusebut berulang-ulang

aku hanyut....

aku tertidur....

ketika terjaga kutemukan nafas kehidupan

yang menanti tuk disapa.

Tol Cikampek, 19 Oktober 2009

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun