Download aplikasi etanee kabanggaan urang cianjur. Lalu pesan daging ayam. Tak pakai lama, Â transpoter (ojek) meluncur memberikan pesanan ke rumah pemesan atau konsumen.
Tentu saja yang dapat dipesan secara online itu, bukan hanya daging ayam, tetapi daging sapi, rangkaian beras  sehat dan organik yang dibutuhkan konsumen. Aplikasi digital etanee kabanggaan urang cianjur ini, dapat  diakses masyarakat di kota Cianjur, Cipanas, Bogor, dan Depok. Aplikasi etanee adalah inovasi buatan orang  Cianjur dan akan diuji serta dikembangkan di kota Cianjur. Peluncurannya dilakukan, Selasa (19/9) di kota wisata Cipanas.
 Aplikasi ini, merupakan kiprah para pengusaha muda dan praktisi pemasaran asal Cianjur,  yang juga para alumni Institut Pertanian Bogor.  Dalam tahap pengembangan etanee melibatkan tim developer yang seluruhnya alumni Dept Ilmu Komputer IPB.
Tim etanee  dimotori oleh Djati Kusumo ST,M.Sc (COO) praktisi industri telekomunikasi dan lulusan Computer Engeenering dari UK, dan Mada Azhari (CMOx) praktisi digital marketing dan seorang pegiat start-u nasional.
Tim pendiri dan pengembang  aplikasi etanee tidak hanya terdiri dari pengembang IT, namun juga praktisi bisnis ayam, praktisi e-commerce dan consumer marketing . Aplikasi etanee dibawah PT Solusi Pangan Perwiratama yang bergerak di bidang pengembangan solusi bisnis berbasis aplikasi digital.
Lahirnya etanee merupakan  jawaban atas kondisi ditengah maraknya kenaikan harga dan langkanya pasokan bahan pangan pokok khusunya menjelang hari raya, telah mendorong pelbagai kalangan professional untuk mengembangkan dan menciptakan solusi pintar berbasis tewknologi digital.
Inovasi itu, diantarnya aplikasi digital yang bernama etanee, yang oleh para pendirinya disebut akan menjadi solusi pangan untuk bangsa Indonesia.
Aplikasi ini dikembangkan oleh sekelompk pengusaha muda dan praktisi pemsaran asal Cianjur, Jawa Barat, yang juga para alumni IPB, "Aplikasi etanee  merupakan bentuk bukti pada dunia pertanian dan ketahanan pangan nasional," ungkap drh. Cecep Mochammad  Wahyudin, CEO sekaligus founder aplikasi etanee.
Diharapkan peluncuran ini, akan memberi efek  ekonomi yang besar khususnya para petani, peternak, dan pemberdayaan UMKM dibidang pangan dan pertanian. Peluncuran etanee dihadiri oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI, Triawan Munaf.
Aplikasi ini memiliki kemampuan menghubungkan pelaku supply di hulu dan konsumen serta pelaku produk pangan dan pertanian di hilir, dan di waktu bersamaan akan melibatkan ribuan tenaga transpoter (ojek) yang akan melakukan jasa pengiriman produk etanee langsung ke rumah konsumen.
Aplikasi etanee lebih dari sekedar e-commerce atau toko online. Secara model bisnis, etanee menghubungkan tiga rantai bisnis utama yaitu rantai pasokan di hulu meliputi digitalisasi kegiatan produksi peternakan dan pertanian, lalu dirantai tengah manajemen logistic pasca-panen dan system distribusi hingga ke tanan konsumen akhir di bagian hilir.